DPR RI Setuju Siswa Tetap Belajar di Sekolah selama Bulan Ramadhan, Sesuai Kalender Pendidikan Saja

Isi surat edaran itu memastikan para siswa tidak libur selama sebulan seperti yang selama ini didengungkan 

Editor: Ravianto
Kemenag
Kalender 2025, lengkap dengan penanggalan Hijriah, Jawa dan tanggal merah libur nasional serta cuti bersama. Pemerintah memastikan anak sekolah tak jadi libur sebulan selama bulan puasa. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pemerintah resmi menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) 3 Menteri diantaranya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri yang mengatur perihal pembelajaran saat bulan Ramadan 2025 pada Selasa (21/1/2025).

Isi surat edaran itu memastikan para siswa tidak libur selama sebulan seperti yang selama ini didengungkan 

Wacana libur sekolah saat Ramadhan ini pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi'i.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani merespons soal Keputusan pemerintah mengenai tidak diberlakukannya libur sekolah selama satu bulan pada Puasa Ramadan tahun ini.

Dimana, keputusan itu dikeluarkan melalui Surat Edaran Bersama (SEB) tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri yang ditandatangani, Senin (20/1/2025). 

Dia pun mengaku, mendukung keputusan pemerintah tersebut.

Baca juga: Beredar Wacana Sekolah Bakal Libur Sebulan Selama Ramadhan 2025, Kementerian Agama Beber Penjelasan

“Ya kami Komisi X sangat mendukung. Ya itulah yang harus dilakukan. Jadi tidak ada kata libur. Kalau libur itu kan berdiam diri di rumah, tidak ngapa-ngapain," kata Lalu saat ditemui di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Dia menilai, bahwa hal itu merupakan langkah yang tepat. Dimana, sudah seharusnya semua kembalikan ke kalender pendidikan.

"Nah biarkan kembali ke awal sesuai dengan kalender pendidikan. Ya maklum kalau awal-awal puasa itu kita libur, kemudian masuk, kemudian terakhir nanti pas mendekati Idul Fitri ya tentu kita libur kan. Karena libur bersama ada di situ," terangnya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun memberikan saran untuk para peserta didik melakukan kegiatan di tengah Ramadan.

Termasuk, mengatur bagi siswa non muslim tetap menyesuaikan proses belajar.

“Kami juga menyarankan gunakan waktu, momen untuk pembelajaran di bulan Ramadan ini pertama sesuai dengan kearifan lokal. Karena tidak semua daerah di Indonesia yang mayoritas Muslim. Contoh dari Bali, NTT, Sulawesi Utara, Papua. Nah ini tentu harus disesuaikan dengan masing-masing daerah," jelasnya.

“Kenapa Mendagri juga dilibatkan di situ? Karena Mendagri yang membawahi pemerintah-pemerintah daerah ini. Nah nanti dengan kolaborasi tiga menteri ini tentu akan bersinergi dengan pemerintah daerah di wilayah masing-masing. Agar komposisi pembelajaran tentu disesuaikan juga," kata Lalu.

Terbitkan SEB 3 Menteri

Pemerintah resmi menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) 3 Menteri diantaranya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri yang mengatur perihal pembelajaran saat bulan Ramadan 2025 pada Selasa (21/1/2025).

Dilihat Tribunnews.com, Surat Edaran (SE) yang diteken pada 20 Januari 2025 ini tersebut mengatur waktu pembelajaran mandiri di rumah serta pembelajaran di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan selama bulan Ramadan, Idul Fitri, dan cuti bersama/libur Idul Fitri sesuai dengan kalender pemerintah.

SE bersama ini ditandatangani Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Adapun isinya meliputi, Pertama, pada 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025 kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat, sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.

Kedua, pada tanggal 6 sampai 25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.

Selain kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama.

Bagi peserta didik yang beragama Islam dianjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Al Quran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

Sementara, bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Ketiga, pada tanggal 26, 27, dan 28 Maret serta tanggal 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025, merupakan libur bersama Idul Fitri bagi sekolah/madrasah/ satuan pendidikan keagamaan. 

Selama libur ldul Fitri, peserta didik diharapkan melaksanakan silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan.

Keempat, kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan dilaksanakan kembali pada tanggal 9 April 2025.

Selain mengatur waktu, SE bersama itu juga memberikan arahan bagi pemerintah daerah, Kakanwil Kemenag, dan kepada orang tua.

Pemerintah daerah diminta menyiapkan perencanaan kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadhan untuk menjadi pedoman oleh sekolah. Menyelaraskan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah selama bulan Ramadhan.

Bagi Kakanwil Kemenag diminta untuk menyiapkan perencanaan kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadhan untuk dipedomani madrasah/satuan pendidikan keagamaan. 

Kemudian menyelaraskan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di madrasah/satuan pendidikan keagamaan selama bulan Ramadhan.

Adapun bagi orang tua diimbau untuk membimbing dan mendampingi peserta didik dalam melaksanakan ibadah serta memantaunya saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved