Sempat Diremehkan, Anak Penjual Kerupuk hingga Kue Kini Raih Beasiswa Sepak Bola ke Negeri Ronaldo

Kisah delapan pemain sepak bola muda meraih beasiswa Korea-Korea Selecao (KKS) tengah mencuri perhatian karena latar belakang keluarganya.

(Dok. Tim Pemberitaan DPR RI)
PENERIMA BEASISWA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani saat bertemu dengan delapan pemain sepak bola muda Indonesia penerima program beasiswa Korea-Korea Seleção (KKS) di ruangan pimpinan DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah delapan pemain sepak bola muda meraih beasiswa Korea-Korea Selecao (KKS) tengah mencuri perhatian karena latar belakang keluarganya.

Program KKS merupakan hasil kolaborasi dan inisiatif dari tiga tokoh kunci, yaitu Wakil ketua MPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Kemudian ada Justinus Lhaksana atau Coach Justin atau Koci dan Abel Luis da Silva Costa Xavier atau Faisal Xavier yang merupakan legenda sepak bola dan mantan pemain timnas Portugal.

Program KKS digagas sebagai upaya mendorong regenerasi pemain muda dari Jawa Tengah melalui pelatihan sepak bola di Portugal. Ini merupakan gelombang kedua pengiriman pemain setelah program pertama sukses dilaksanakan pada 2024.

Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan para talenta muda yang akan menjalani pelatihan selama setahun di Portugal tersebut.

Mereka akan berangkat ke Portugal untuk berlatih, bersekolah, dan bertanding selama satu tahun di negara asal Cristiano Ronaldo itu.

Adapun 8 pemain sepak bola muda penerima beasiswa KKS itu bertemu Puan di ruangan pimpinan DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (8/10/2025). 

Baca juga: Kisah Wahyuni Guru SMP yang 5 Tahun Rela Seberangi Sungai Deras Demi Mengajar: Satu-satunya Akses

Pertemuan berlangsung hangat dan santai di mana Puan sempat mengajak 8 pesepakbola itu makan siang bersama.

Dalam pertemuan itu, Puan mengatakan bahwa DPR RI berkomitmen mendukung pengembangan sepak bola nasional melalui pembinaan berjenjang sejak usia muda.

Ia juga menekankan terkait pentingnya membangun sepak bola dari level dasar, bukan hanya dari segi fisik, tapi juga membangun chemistry dan kerja sama tim.

“Sepak bola adalah olahraga tim. Di lapangan, bukan hanya kemampuan individu yang penting, tapi juga bonding dan chemistry untuk membentuk tim yang solid,” kata Puan, dikutip dari laman DPR RI.

Ia berharap program KKS bisa menjadi pintu kebangkitan sepak bola Indonesia.

Ia mengingatkan agar pemerintah, federasi, dan kementerian terkait memberikan perhatian penuh pada para pemain muda ini, agar potensi mereka tidak direbut oleh negara lain.

“Kita sudah sekolahkan mereka jauh-jauh ke Portugal. Jangan sampai setelah kembali, talenta ini justru tidak dimanfaatkan oleh Indonesia. Saya minta ini juga disampaikan ke Pak Erick dan Kemenpora,” tegasnya.

Lebih lanjut, Puan juga memberi semangat kepada para pemain yang akan berangkat ke Portugal untuk belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga kesehatan, serta membuat bangga keluarga dan Indonesia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved