Pemkot Bandung Cari Solusi lain Buang Sampah Setelah Kontrak dengan Garut Selesai

kerjasama antara Pemkot Bandung dengan Pemkab Garut terkait pembuangan sampah itu berlaku selama 3 bulan ke depan terhitung mulai 14 Desember 2024.

tribunjabar.id / Sidqi Al Ghifari
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung harus kembali memutar otak untuk mencari alternatif yang lain setelah kerjasama pembuangan sampah dari Kota Bandung ke TPA Pasir Bajing di Kabupaten Garut selesai.

Seperti diketahui, kerjasama antara Pemkot Bandung dengan Pemkab Garut terkait pembuangan sampah itu berlaku selama 3 bulan ke depan terhitung mulai 14 Desember 2024 dengan jatah sebanyak 15 rit per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi mengatakan, setelah kerjasama tersebut selesai dalam waktu tiga bulan ke depan, nantinya akan ada evaluasi terkait kelanjutannya.

"Sesuai perjanjian, nanti akan ada evaluasi terhadap perjanjian terlebih dahulu sebagai bahan tindak lanjut ke depan," ujarnya saat dihubungi, Minggu (19/1/2025).

Jika kerjasama itu nantinya tidak berlanjut, pihaknya akan menggunakan sejumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk menangani sampah setelah ada pembatasan pembuangan ke TPA Sarimukti tersebut.

"Kita sedang memaksimalkan kapasitas TPST di Kota Bandung yang saat ini baru operasional," kata Dudi

TPST di Kota Bandung yang saat ini sudah beroperasi itu di antaranya TPST Tegallega yang mampu mengolah hingga 25 ton sampah per hari menjadi bahan bakar alternatif untuk industri semen.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Bandung, A Koswara mengatakan, setelah meninjau dan melihat proses pendampingan dan operasional TPST Tegallega tersebut, saat ini komisioning test-nya memang sudah selesai.

"Mesin-mesin di sini juga sudah berfungsi dengan baik. Saat ini kapasitasnya mencapai 22 hingga 25 ton per hari. Produk akhirnya digunakan sebagai bahan bakar industri semen," ucap Koswara beberapa waktu lalu.

TPST Tegallega ini memiliki peran strategis dalam mendukung pengelolaan sampah di Kota Bandung. Sampah yang diolah di TPST ini bukan berasal langsung dari rumah tangga.

Sampah tersebut melainkan hasil pemilahan dari Tempat Penampungan Sampah (TPS) lain, juga sampah dari taman-taman di Kota Bandung. Sampah itu berupa residu yang telah disortir, daun, ranting, dan sampah organik lainnya.  

"Namun, saat ini sampah dari sumber masih harus dipilah ulang di TPS sebelum dikirim ke TPST Tegalega. Ini menambah beban kerja dua kali," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved