Demo Guru Honorer di Indramayu
Kisah Mengenaskan, Guru Honorer Bertemu Gurunya Dulu yang Ternyata Masih Honorer Saat Demo
Aksi unjuk rasa ribuan honorer di Kabupaten Indramayu menyisakan kisah pilu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Aksi unjuk rasa ribuan honorer di Kabupaten Indramayu menyisakan kisah pilu.
Demo itu berlangsung di depan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu kemudian berlanjut di Gedung DPRD Indramayu pada Rabu (15/1/2025).
Ilham (38), satu di antara ribuan honorer yang ikut turun ke jalan, mengatakan banyak di antara mereka yang masih berstatus honorer walau sudah mengabdi puluhan tahun.
Bahkan, salah satunya adalah gurunya sendiri saat sekolah dahulu yang juga masih berstatus honorer.
Saat demo itu, Ilham bahkan sempat bertemu dengan gurunya tersebut yang juga ikut aksi demo.
“Saat demo saya menemukan guru saya waktu SD tahun 1992, tinggal ditambahkan saja sudah berapa beliau mengabdi. Saya saja jadi honorer sudah 20 tahun, ditambah usia pendidikan saya dari SD, SMP, SMA itu 12 tahun, dari situ saja sudah terlihat 32 tahun,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (16/1/2025).
Dalam demo itu, Ilham bertindak sebagai koordinator aksi. Ia sendiri sudah menjadi guru honorer pelajaran agama selama 20 tahun di SDN 4 Sumbon di Kecamatan Kroya.
Baca juga: Tangis Guru Honorer Pecah Saat DPRD dan Pemkab IndramayuJanji Perjuangkan Nasibnya: Saya Terharu
Selain guru honorer, ikut serta pula honorer dari sektor tenaga kesehatan hingga tenaga teknis.
Hasil dari demo tersebut diketahui DPRD dan Pemkab Indramayu berjanji akan memperjuangkan aspirasi ribuan honorer untuk diangkat menjadi PPPK penuh waktu.
Ilham mengatakan, soal janji realisasi itu, ia turut sempat menyampaikan permintaan terakhirnya.
Ia memohon agar masa bakti bisa menjadi prioritas pemerintah saat melakukan pengangkatan PPPK nanti.
“Kalaupun penyelesaian dari sekitar 2.500 honorer yang terdata di BKN tidak bisa diselesaikan sekaligus, kami mohon yang penting bertahap diselesaikan dan yang sudah puluhan tahun mengabdi atau yang sudah sepuh benar-benar diprioritaskan,” ujar dia.
Ilham mengatakan, pihaknya yang masih muda bisa mengalah. Asalkan pengangkatan dilakukan menyeluruh tanpa ditumpangi oleh tahap-tahap lainnya.
“Kami yang muda akan mengalah, yang penting masa bakti yang sudah lama dan usia sudah sepuh akan kami dorong untuk menjadi prioritas utama,” ujar dia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.