Langkah Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Tangani Puluhan Sapi yang Diserang PMK, Diberi 3 Suntikan

Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pertanian bergerak cepat menangani sapi-sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Petugas menyuntik sapi yang terjangkit PMK di Desa/Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pertanian bergerak cepat menangani sapi-sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Tercatat ada 38 sapi yang terpapar PMK.

Pemberian pengobatan dan langkah pencegahan dilakukan di kandang sapi yang hewannya terjangkit PMK di Desa/Kecamatan Gebang.

Pantauan di lokasi, tim kesehatan dari Dinas Pertanian dan UPT wilayah Cirebon timur terjun langsung melakukan pengobatan.

Mereka membawa antibiotik dan vitamin yang dikemas dalam suntikan.

Sapi yang terindikasi terjangkit PMK, seperti mengeluarkan air liur yang banyak dan luka di kaki, langsung disuntik.

Baca juga: Kasus PMK di Kabupaten Bandung Melonjak Berkali-kali Lipat pada 2024, Diduga Ini Penyebabnya

Satu sapi mendapat tiga kali suntikan, yang terdiri atas berbagai vitamin dan antibiotik.

Para petugas yang menyuntik sapi itu mengenakan alat pelindung diri (APD).

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman, menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengobatan pada sapi yang terpapar.

“Setelah tercatat ada beberapa hewan ternak sapi yang terjangkit PMK, kami dari Dinas Pertanian bersama tim kesehatan hewan hari ini memberikan perlakuan pengobatan terhadap hewan-hewan ternak yang teridentifikasi terpapar PMK," ucap Durahman, Rabu (15/1/2025)

Dia mengatakan, pihaknya tak bisa memberikan vaksin kepada hewan yang terpapar.

Kami hanya memberikan vitamin dan antibiotik,” ujar Durahman.

Selain pengobatan, Dinas Pertanian juga melakukan langkah sterilisasi kandang dengan menyemprotkan disinfektan.

Baca juga: 1 Sapi di Cijeungjing Ciamis Kena PMK, Disnakar Langsung Desinfeksi Besar-besaran

“Setelah ini insyaallah akan dilakukan penyemprotan terhadap kandang dengan disinfektan, tujuannya agar kandang ini bisa steril kembali. Harapan kami tentunya bersama peternak, hewan yang kita pelihara menjadi sehat kembali,” ucapnya.

Durahman menambahkan, 38 sapi yang terpapar kondisinya tergolong ringan dan beberapa di antaranya sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yakni dua ekor.

"Yang lainnya juga mulai menunjukkan gejala-gejala yang lebih baik,” jelas dia.

Menurut Durahman, wabah PMK dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang memengaruhi daya tahan hewan ternak.

“Sejauh ini pengamatan kami dengan teman-teman veteriner itu biasanya dari cuaca, karena di Desember-Januari suhu dingin mulai tampak. Penyebabnya jelas-jelas dari virus yang senang pada suasana dingin,” katanya.

Durahman menyarankan peternak untuk segera melaporkan hewan ternak yang terindikasi terpapar PMK.

“Mohon bisa secepatnya menghubungi petugas kami yang ada di UPT agar bisa dilakukan penanganan. Pencegahannya juga bisa dilakukan secara tradisional, seperti memberikan air jeruk atau sitrun karena virus PMK tidak kuat terhadap zat asam,” ujarnya.

Tukijan, satu peternak sapi di Desa/Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, merasakan dampak wabah PMK ini.

Dari 19 ekor sapi yang ia miliki, tujuh di antaranya terindikasi terjangkit.

Baca juga: 38 Sapi di Kabupaten Cirebon Terpapar PMK, Dua Ekor Mulai Sembuh, Belum Ada yang Dipotong Paksa

“Awalnya minggu lalu ada dugaan satu kerbau yang terjangkit. Lalu Kamis-nya, laporan dari pekerja ada beberapa sapi kami yang tidak mau makan. Pas dicek ternyata memang terjangkit PMK,” ucap Tukijan.

Meski beberapa sapinya telah mendapatkan vaksin booster, Tukijan mengaku heran karena virus tersebut tetap menyerang.

“Saya juga kaget, soalnya sapi-sapi di sini endemik, ada beberapa yang sudah vaksin booster, tapi ternyata masih kena virus,” jelas dia.

Tukijan berharap langkah pengobatan dari Dinas Pertanian dapat segera memulihkan kondisi sapinya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved