Sosiolog Unpad Sebut Berburu Koin Tak Lepas dari Fomo dan Iming-iming Hadiah yang Ditawarkan 

Fenomena ini semakin diperkuat dengan semakin banyaknya orang yang ikut bermain, yang kemudian menimbulkan efek viral dan menarik perhatian.

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Pemburuan koin jagat di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Minggu (12/1/2025).  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Arif (20) yang sedang mencari koin melalui aplikasi Jagad yang viral terlihat penuh semangat dan antusias seusai dirinya lari pagi di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Minggu (12/1/2025). 

Dengan ponsel di tangan, mereka membuka aplikasi dan memulai pencarian, matanya fokus menatap layar seiring dengan munculnya petunjuk-petunjuk tersembunyi yang mengarahkan mereka ke lokasi koin. 

Di beberapa lokasi, mereka tampak bergerak cepat, sesekali mengecek kembali ponsel mereka untuk memastikan arah yang benar.

Menurut Arif, aplikasi ini membuatnya tertarik pada tantangan dan peluang yang ditawarkan, yakni hadiah hingga jutaan dupiah. 

"Ingin seperti yang lainnya (dapat hadiah). Awalnya tahu dari teman terus cari di sosial media, baru pertama kali coba tapi belum pandai memainkannya," katanya, kepada Tribunjabar.id, Minggu (12/1/2025). 

Meski demikian, permainan berburu harta karun dengan mencari koin tersebut dapat memacu kesenangan dan adrenalin. 

"Penasaran aja, kayak untung-untungan. Ini, ya buat senang-senang aja jadi ada adrenalin. Jangan tergiur dengan hadiahnya karena sebetulnya tidak worth it (sebanding), berapa lama yang dibutuhkan untuk mencari koin, kuota, mending ojek online aja sekalian karena saya juga ojol, pasti dapat uangnya," kata dia. 

Sementara itu, Sosiolog Universitas Padjadjaran Budi Rajab mengatakan 
fenomena ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat kita yang cenderung mengikuti tren atau "follow the crowd". 

Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) memainkan peran besar dalam menarik minat masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan yang sedang viral, seperti menggunakan aplikasi pencarian koin.

"Kebiasaan masyarakat kita memang sulit dihindari. Ketika ada sesuatu yang sedang viral, banyak orang ikut serta hanya karena takut ketinggalan," ujar Budi.

Aplikasi pencarian koin ini menawarkan hadiah yang menjadi daya tarik utama bagi masyarakat. 

"Hadiah adalah iming-iming yang sangat kuat. Ketika ada hadiah yang ditawarkan, masyarakat akan lebih aktif dan tertarik untuk ikut serta. Ini adalah bentuk insentif yang bekerja pada banyak orang," tambahnya. 

Fenomena ini semakin diperkuat dengan semakin banyaknya orang yang ikut bermain, yang kemudian menimbulkan efek viral dan menarik perhatian lebih banyak individu.

Namun, ada dampak negatif yang muncul dari fenomena ini, terutama pada fasilitas umum seperti taman kota. Banyak taman di Kota Bandung yang rusak akibat keramaian orang yang datang untuk mencari koin. Beberapa spesies tanaman di taman juga terancam rusak akibat aktivitas yang berlebihan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved