Social Enterprise : Anak Muda Berbisnis Sambil Berdampak Positif
TRIBUNJABAR.ID - Fenomena yang sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia khususnya yaitu anak muda sekarang ingin berbisnis. Anak muda se
Penulis : Nur S.E., MT, Dr. Lauw Tjun Tjun, S.E., M. Si, Ana Mariana, S.E., M.Si, Enrico Haliem
TRIBUNJABAR.ID - Fenomena yang sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia khususnya yaitu anak muda sekarang ingin berbisnis. Anak muda sekarang ini menunjukkan minat yang tinggi dalam berbisnis, namun mereka tidak tahu harus memulai dari mana sehingga keinginan itu akhirnya tidak pernah terlaksana.
Rasa takut untuk memulai usaha menjadi salah satu hambatan terbesar bagi generasi muda dalam berbisnis. Tantangan lainnya juga seperti kurangnya modal, tidak memahami dinamika berwirausaha, minimnya relasi, serta kurangnya dukungan turut beperan serta menghambat tumbuhnya wirausaha – wirausaha baru di Indonesia. Tantangan dan hambatan ini harus dijadikan peluang dalam berbisnis.

Dua tipe dalam berbisnis yang kita ketahui yaitu bisnis yang murni hanya mencari keuntungan, serta bisnis yang mencari keuntungan dan memperdulikan masyarakat maupun lingkungan sekitarnya.
Kewirausahaan sosial atau Social Enterprise semakin populer di kalangan anak muda Indonesia. Model bisnis ini menggabungkan tujuan laba dengan misi sosial, memungkinkan para wirausaha muda untuk berkontribusi positif bagi masyarakat sambil menjalankan usaha yang berkelanjutan.
Social Enterprise, secara sederhana, adalah bentuk usaha yang tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga mengedepankan tujuan sosial atau lingkungan. Berbeda dengan bisnis konvensional yang biasanya hanya memprioritaskan laba, Social Enterprise menggabungkan model bisnis berkelanjutan dengan tujuan mulia seperti pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan komunitas.
Inilah yang membuat Social Enterprise menjadi alternatif menarik bagi generasi muda yang ingin menjalankan bisnis dengan hati dan empati.
Generasi muda saat ini dikenal sebagai generasi yang sadar sosial dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap isu-isu global. Mereka memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi, yang memudahkan mereka untuk menciptakan solusi yang inovatif dan efektif dalam menjawab berbagai permasalahan sosial.
Semangat kewirausahaan ini tumbuh seiring dengan keinginan kuat untuk berkontribusi dalam membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Dengan latar belakang pendidikan yang lebih baik dan pemahaman yang mendalam tentang keberlanjutan, generasi muda memiliki kemampuan untuk mendorong transformasi sosial yang berdampak luas melalui bisnis mereka.
Social enterprise juga menjadi jawaban bagi generasi muda yang ingin mengatasi keterbatasan lapangan kerja konvensional. Di tengah semakin ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja, wirausaha sosial membuka peluang baru bagi anak muda untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan juga bagi orang lain.
Lebih dari sekadar mencari keuntungan pribadi, wirausaha sosial memungkinkan generasi muda untuk menciptakan solusi yang memperbaiki kondisi hidup masyarakat di sekitar mereka. Misalnya, mereka dapat menciptakan produk ramah lingkungan, memberikan akses pendidikan yang lebih terjangkau, atau memberdayakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Selain itu, Social Enterprise juga memberikan kesempatan bagi anak muda untuk membangun identitas bisnis yang kuat dan autentik. Bisnis yang didasarkan pada nilai-nilai sosial dan lingkungan cenderung lebih menarik bagi konsumen yang juga semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan.
Dengan adanya konsumen yang semakin kritis terhadap dampak sosial dari produk yang mereka beli, Social Enterprise menjadi jembatan yang menghubungkan kebutuhan pasar dengan nilai-nilai kebaikan. Keunikan inilah yang memungkinkan wirausaha sosial untuk terus berkembang di pasar modern.
Namun, tantangan dalam menjalankan Social Enterprise tidak bisa diabaikan. Generasi muda perlu memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen bisnis, keberlanjutan finansial, dan bagaimana menjaga keseimbangan antara laba dan tujuan sosial. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi nirlaba, sangat penting untuk membantu generasi muda yang terjun ke dunia Social Enterprise.
Berdasarkan hal tersebut, tim akademisi dari Fakultas Hukum dan Bisnis Digital, Fakultas Teknologi dan Rekayasa Cerdas, serta Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif Universitas Kristen Maranatha mengadakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan mengenai Social Enterprise kepada Youth Gereja Jemaat Kristus Indonesia Andir, Bandung pada hari Sabtu, 2 dan 9 November 2024.
Dorong Ekosistem Komunikasi Sains Perguruan Tinggi, Program Resona Saintek UK Maranatha Resmi Dibuka |
![]() |
---|
Tamankan Jiwa Entrepreneur Sejak Dini, 16.900 Siswa Disiapkan Jadi Wirausaha Muda Tangguh |
![]() |
---|
Skema Baru Bagi Hasil PPh 21, Pakar Pajak Maranatha Ingatkan Tantangan Implementasi |
![]() |
---|
Paduan Suara Mahasiswa UK Maranatha Diundang Kemenbud RI Usai Raih Prestasi Internasional di Austria |
![]() |
---|
Prodi Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.