HMPV Berbeda dengan Virus Covid-19, Dinkes Jabar Minta Warga Tak Panik : Tidak Perlu Dikhawatirkan
Dikatakan Rochady, HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis. Sedangkan Covid-19 termasuk virus baru
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tingkat fatalitas Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di China berbeda dengan Covid-19.
Hal itu diungkapkan Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa, Rabu (8/1/2025).
Dikatakan Rochady, HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis. Sedangkan Covid-19 termasuk virus baru.
HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
Baca juga: Dinkes Minta Warga Kabupaten Bandung Tak Panik, Namun Tetap Waspada Penyakit HMPV
"Tidak perlu dikhawatirkan, mungkin awal-awal sih, karena belum sering terpapar daya tahan tubuh kita banyak yang terkena, setelah sekarang itu sebenarnya sudah cukup bisa melawan," ujar Rochady.
Tingkat fatalitas dari HMPV pun, kata dia, berbeda dengan Covid-19. Virus HMPV hanya menyerang paru-paru dan orang dengan kekebalan tubuh yang bagus, fatalitasnya tidak terlalu tinggi.
Saat ini, kata dia, Pemprov Jabar masih menerapkan status siaga karena belum ada satupun yang dilaporkan terkena virus tersebut.
"Jadi sekarang dalam tingkat waspada, fatality ratenya kan tidak terlalu tinggi, jadi masyarakat tidak usah panik itu pertama, kedua Bahasanya di China itu meningkat kasusnya ternyata kan hoak. Jadi masyarakat jangan terlalu panik," ucapnya.
Menurutnya, saat ini yang perlu ditingkatkan masyarakat adalah menjaga imunitas, kebersihan diri dan rajin mencuci tangan.
"Kemudian tidak menyentuh alat-alat di area umum, juga untuk yang sakit juga kalau bisa menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada keluarganya," katanya.
Sebelumnya, HMPV dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia dan berbeda dengan virus Covid-19.
Baca juga: HMPV Sudah sampai Malaysia, Ahli Penyakit Menular Sebut Tak Tepat Bandingkan dengan Covid-19
“Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Budi.
Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Tiongkok, Menkes menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Tiongkok sering terjadi saat musim dingin.
Tiga Hal Jadi Perhatian Utama Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis Sebabkan 4 Bangunan Terbakar |
![]() |
---|
Langkah Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis di DPRD Jabar: 30 Kecamatan Siaga |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Bandung Irit Bicara Soal Pencabutan Tunjangan, Klaim Sudah Dilakukan Sejak Awal |
![]() |
---|
Perbaikan Infrastruktur Imbas Demo di DPRD Jabar Butuh Tiga Pekan, Farhan Ungkap Upaya Pemulihan |
![]() |
---|
Besok Senin, Sekolah di Bandung yang Ada di Sekitar Titik Rawan Demo Diizinkan Lakukan PJJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.