HMPV Sudah sampai Malaysia, Ahli Penyakit Menular Sebut Tak Tepat Bandingkan dengan Covid-19

Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak

Editor: Ravianto
wikipedia.org
Struktur dan genome Human Metapneumovirus atau HMPV. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Malaysia mencatat adanya 327 kasus infeksi human metapneumovirus (HMPV) pada tahun 2024, naik 45 persen dari 225 kasus pada tahun 2023.

Sebagai informasi, HMPV adalah penyakit yang sedang merebak di China.

Dan saat ini tengah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

Human Metapneumovirus atau HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala penyakit mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

Baca juga: China Klaim Wabah HMPV Tak Parah dan Tak Cepat Menyebar, Capai Puncak di Musim Dingin

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV.

Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

Dilansir dari Straits Times, Kementerian Kesehatan setempat mengatakan pada 4 Januari bahwa HMPV – infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus dalam famili Pneumoviridae – bukanlah penyakit baru.

Mereka yang terkena HMPV biasanya mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi pada kasus yang lebih parah gejalanya dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia .

Kementerian menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama karena infeksi saluran pernafasan akan terus ada di tengah masyarakat.

Ia menyarankan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.

"Masyarakat diimbau untuk secara proaktif menjaga kesehatan mereka dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir Minggu (5/1/2024). 

 "Ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang berisiko," lanjutnya. 

Kementerian tersebut menambahkan bahwa peningkatan infeksi saluran pernafasan pada awal dan akhir tahun merupakan fenomena yang ramai terjadi dan dilaporkan secara serupa di negara lain.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved