Siswa SMPN 7 Purwakarta Tetap Bahagia Sambut Makan Bergizi Gratis, Kedatangannya Terlambat

Ratusan siswa di SMPN 7 Purwakarta harus menunggu hingga satu jam untuk mendapat paket makan gratis, Senin (6/1/2025).

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Siswa dan siswi SMPN 7 Purwakarta, Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, saat menikmati makanan dari MBG, Senin (6/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ratusan siswa di SMPN 7 Purwakarta harus menunggu hingga satu jam untuk mendapat paket makan gratis, Senin (6/1/2025).

Mereka seharusnya mendapatkannya sejak pukul 10.30 WIB dan mulai menyantapnya pada pukul 12.00 WIB.

Namun, pantauan Tribunjabar.id di lokasi, 835 siswa yang menerima Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 7 Purwakarta itu baru mulai menerima makanannya pukul 13.00 WIB, ketika sudah kembali memasuki jam pembelajaran.

Meski demikian, mereka tetap antusias menyambut kedatangan makanan yang diantarkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Purwakarta.

Mereka terlihat bergembira hingga bersorak ketika mobil SPPG Purwakarta yang membawa ratusan paket makanan bergizi gratis tiba di lapangan SMPN 7 Purwakarta.

Baca juga: Sebagian Paket Makan Siang Gratis di Garut Terlambat Datang, Siswa Merengek Minta Pulang

"Alhamdulillah, makanan bergizi telah tersampaikan kepada siswa. Di SMPN 7 Purwakarta, kami mendistribusikan 835 porsi," ujar Kepala SPPG Purwakarta, yang juga perwira Seksi Teritorial Kodim 0619/Purwakarta, Kapten Inf Rasam, kepada wartawan di SMPN 7 Purwakarta, Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Senin (6/1/2025).

Meski mengakui adanya beberapa masalah teknis, Rasam menjelaskan bahwa porsinya harus sangat presisi, sesuai dengan yang ditetapkan oleh ahli gizi. 

Hal itu menjadi tantangan bagi para pekerja di dapur SPPG.

"Kami masih mencari formula yang tepat untuk memastikan semuanya berjalan mulus," ucapnya.

Pada hari pertama jalannya program yang berlangsung pada Senin (6/1), tercatat melayani 2.957 siswa dengan rencana penambahan secara bertahap. 

Namun, meski antusiasme tinggi, Rasam mengungkapkan kendala lain, seperti jumlah dapur yang masih terbatas. 

"Saat ini, kami hanya memiliki dua dapur SPPG, sementara kebutuhan sebenarnya lebih dari 90 dapur untuk menampung seluruh siswa di Kabupaten Purwakarta," ujarnya.

Dapur yang digunakan adalah dapur SPPG Mandiri di Al-Muhajirin, dan Dapur SPPG Hibrid yang berada di bawah Badan Gizi Nasional.

Baca juga: 582 Ribu Anak Sekolah Jenjang PAUD-SMP di Kabupaten Bandung Akan Terima Program Makan Bergizi Gratis

Catatan unik juga muncul di lapangan. Ia mengatakan, ada 10 anak yang tidak makan nasi, sehingga kebutuhan karbohidratnya diganti dengan kentang. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved