Sebagian Paket Makan Siang Gratis di Garut Terlambat Datang, Siswa Merengek Minta Pulang
Namun sejumlah kendala muncul pada hari pertama pelaksanaan program ini, seperti keterlambatan distribusi sebagian paket makanan di sekolah tersebut.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).
Namun sejumlah kendala muncul pada hari pertama pelaksanaan program ini, seperti keterlambatan distribusi sebagian paket makanan di sekolah tersebut.
Kepala Kepala SMPN 6 Garut, Budi Suhardiman, mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, paket makanan sudah siap dan tinggal distribusikan namun terkendala kendaraan yang belum siap.
Baca juga: Baru 14 Sekolah di Bandung yang Dapat Program MBG, Target 2025 Ini Hanya 20 Persen Siswa
Pantauan Tribunjabar.id, pembagian paket makanan di SMPN 6 Garut diberlakukan dua kloter pengiriman.
Kloter satu pukul 10.00 WIB di jam istirahat pertama, kloter dua pukul 12.00 WIB di jam istirahat kedua.
Pada jam istirahat kedua, paket makanan terpantau terlambat datang, sehingga siswa baru bisa menyantap makanan tersebut pada pukul 13.45.
Keterlambatan tersebut membuat para siswa merengek meminta pulang, lantaran hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan tahun baru, jam sekolah hanya sampai pukul 12.00.
"Tapi ini kan masih siang ya, masih jam makan siang," kata Budi.
Baca juga: Profil Singkat Patrick Kluivert, Eks Timnas Belanda yang Disebut Pengganti Shin Tae-yong
Budi menjelaskan, pemberlakuan program makan bergizi itu akan dievaluasi oleh penyelenggara, salah satunya mencakup makanan yang disukai siswa dan yang tidak disukai.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program makan bergizi tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga sesuai dengan selera siswa agar makanan yang disediakan tidak terbuang percuma.
"Itu nanti akan dicatat, mana yang tidak habis mana yang habis, nanti akan disesuaikan dengan kesukaan para siswa," ungkapnya.
Pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas realisasi janji memberikan Makanan Bergizi Gratis kepada siswa sekolah.
Ia menuturkan program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga membantu meringankan beban orang tua, terutama terkait uang jajan.
"Dengan diberlakukannya sistem 5 hari sekolah hingga sore, kebutuhan makan siang siswa dapat terpenuhi melalui program MBG ini," kata Budi. (*)
Dukung MBG, Pemkot Bandung Buka Peluang Pemanfaatan Lahan Pemerintah untuk SPPG |
![]() |
---|
Buntut 12 Siswa SDN Legok Hayam Bandung Diduga Keracunan MBG, SPPG Cilengkrang Angkat Bicara |
![]() |
---|
12 Siswa SDN Legok Hayam Bandung Diduga Keracunan Menu MBG, Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel |
![]() |
---|
Duh, Alokasi MBG 2026 Bakal Serap 44 Persen Anggaran Pendidikan, Telan Rp 335 Triliun |
![]() |
---|
Belasan Santri di Cidaun Cianjur Alami Gejala Keracunan Diduga Setelah Konsumsi MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.