Gadis Bandung Korban Rudapaksa

Nasib Pilu Gadis Tunarungu Bandung Digilir 9 Orang, Anggota DPRD Dorong Polisi Tangkap Pelaku

Anggota DPRD Kota Bandung, Mohamad Ulan Surlan, merasa prihatin dengan nasib N (23).

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
tribunjabar.id / Tiah SM
Anggota DPRD Kota Bandung M Ulan Surlan (ketiga dari kiri) saat mendatangi rumah N (kedua dari kiri), perempuan tunarungu dan tunawicara yang jadi korban rudapaksa. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID , BANDUNG - Anggota DPRD Kota Bandung, Mohamad Ulan Surlan, merasa prihatin dengan nasib N (23). Dia menjadi korban rudapaksa kelompok bank keliling hingga hamil enam bulan.

"Lebih memprihatinkan lagi, laporan dari ketua RT saat mengantar korban lapor polisi mendapat penolakan," ujar Ulan yang tergabung di Komisi A DPRD Bandung, Jumat (3/1/2025).

Ulan mengatakan, dia mendapat laporan dari warga mengenai kasus N yang merupakan penyandang disabilitas tunarungu. 

Dia pun langsung menuju lokasi untuk mengetahui kronologi dari kejadian tersebut. 

Dia memastikan akan melakukan pendampingan kepada korban dan keluarganya untuk mendapatkan keadilan.

"Sudah menjadi tugas kami, terutama saya, anggota legislatif dari dapil 1 yang salah satu wilayahnya adalah Cidadap. Kewajiban saya membantu warga mendapatkan musibah dan harus membela sampai mendapat keadilan," ujarnya.

Baca juga: Gadis Tunarungu dan Tunawicara di Bandung Jadi Korban Rudapaksa, Begini Respons DP3A Kota Bandung

Dia mengatakan, korban dari keluarga kurang mampu dan disabilitas. Rumahnya tidak layak huni dan ayahnya sudah meninggal.

"Saya sangat geram, kesal, kepada para pelaku yang tega menggilir wanita tunarungu," ujar Ulan.

Dia pun berharap para pelaku ditangkap karena khawatir melarikan diri.

Ulan mengatakan, menurut ketua RT, laporan pertama disampaikan ke Polsek Cidadap namun ditolak. Alasan tak ada Unit Perlindungan, Perempuan, dan Anak. 

Petugas menyarankan laporan ke Polrestabes Bandung. Tapi ketika di Polrestabes Bandung disarankan ke Polda Jabar karena kejadian di Lembang dan Cimahi.

"Saya percaya, Polda bisa menangani dengan baik. Apalagi keluarga korban sudah berjuang lapor ke tiga lokasi dengan harapan mendapat keadilan," ujarnya.

Ulan juga akan meminta pihak Pemkot Bandung untuk bisa memberikan bantuan kepada N jika nanti melahirkan.

Ketua RT wilayah korban, J, mengatakan, korban mengenal para pelaku di tempat bekerja yaitu warung angkringan berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Salamun. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved