Tinjau Exit Tol KM 149 Gedebage Bandung, Wapres Gibran: Jangan Ada Kemacetan saat Nataru
Operasional exit tol KM 149 diharapkan Wapres Gibran dapat mengurangi kemacetan di wilayah Bandung Timur
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan exit tol kilo meter (KM) 149, di Gedebage, Kota Bandung, dapat dibuka saat libur natal dan tahun baru (Nataru) 2025.
Orang nomor dua di Indonesia itu meninjau langsung, kondisi Exit Tol KM 149 yang sudah setahun lebih ditutup karena masalah kontruksi.
Gibran datang didampingi Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Bupati Bandung Dadang Supriatna serta rombongan lainnya.
Baca juga: Exit Tol KM 149 Sementara Ditarget Selesai Desember 2024, yang Permanen Bisa Dipakai 2025
Operasional Exit Tol KM 149 diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah Bandung Timur yang diprediksi bakal diserbu masyarakat untuk berwisata ke Masjid Al Jabar dan kawasan Sumarecon.
"Beberapa tol fungsional sementara juga nanti akan dibuka. Intinya kami tidak ingin ada kemacetan ataupun penumpukan (kendaraan) pada saat nataru,” ujar Gibran, Jumat (20/12/2024).
Selain itu, Gibran juga sempat meninjau Stasiun KCIC di Karawang, untuk memastikan kesiapan infrastruktur transportasi menjelang Nataru 2025.
Stasiun kereta cepat di Karawang ditargetkan bisa beroperasi sebelum libur akhir tahun. Rencananya, stasiun tersebut dapat digunakan mulai 24 Desember 2024.
“Tadi kami ke Stasiun Karawang, kami ke sana menaiki kereta inspeksi dan Insya Allah yang di Karawang siap di tanggal 24 (Desember), jadi terakhir kami menyiapkan akses-akses agar liburan nataru bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Tak cuma memastikan kesiapan infrastruktur untuk Nataru, anak sulung mantan Presiden ke-7 Joko Widodo ini pun sempat melihat sistem pengolahan air di SPAM Jatiluhur, Bekasi.
Baca juga: Kapan Exit Tol KM 149 Gedebage Dibuka? Begini Kata Pj Wali Kota Bandung A Koswara
“Tadi kami melihat pengolahan air di Jatiluhur karena ini salah satu concern dari pak Presiden (Prabowo Subianto) yaitu penanganan stunting,” katanya.
Menurutnya, dalam penanganan stunting ada banyak faktor yang perlu dibenahi, salah satunya adalah penyediaan sanitasi dan air bersih.
“Jadi orang tuanya diintervensi, anaknya juga kami intervensi (dengan) dibantu semuanya, (mulai dari) drainase, sanitasi kami bantu, yang paling basic harus kita bantu adalah penyediaan air bersih,” ucapnya.
Angka Stunting di Kota Bandung Masih Tinggi, Dinas Kesehatan Sasar Calon Pengantin |
![]() |
---|
Alun-alun Bandung Ditutup Total Selama Empat Bulan, Ada Penataan Tahap II |
![]() |
---|
Alun-Alun Bandung Ditutup Total Mulai 11 Agustus, Penataan Tahap II Siap Hadirkan Wajah Baru |
![]() |
---|
Jemaat PGAK Santa Odilia Jalani Misa Perdana di Padepokan Pencak Silat Arcamanik Bandung |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025, Ada Upacara Militer hingga Konser Musik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.