Berita Viral

Lina Dedy Ngaku Temui Luthfi Dokter Koas karena Lihat Anak Stres, Ayah Korban Tolak Berdamai

Pengacara pelaku menyebut Lina Dedy melihat anaknya, Lady, stres karena jadwal piket sehingga menemui pelaku lalu terjadi pemukulan oleh sopir DT.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa
Nama Sri Meilina disorot setelah video viral pemukulan terhadap dokter koas yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) Palembang, Sumatra Selatan. 

"Kami juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh," kata dia.

Keluarga Tolak Berdamai

Nama Sri Meilina disorot setelah video viral pemukulan terhadap dokter koas yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) Palembang, Sumatra Selatan.
Nama Sri Meilina disorot setelah video viral pemukulan terhadap dokter koas yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) Palembang, Sumatra Selatan. (Istimewa)

Sementara itu, keluarga Muhamamd Luthfi menolak untuk berdamai bersama keluarga Lady Aurellia Pramesti.

Ayah korban, Wahyu Hidayat mendesak agar pelaku berinisial DT diproses sesuai hukum oleh Polda Sumatera Selatan.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Wahyu Hidayat, Jumat (13/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Wahyu menyayangkan peristiwa penganiayaan tersebut karena pendidikan seorang dokter memerlukan perjuangan yang tidak mudah. 

Ia berharap agar keadilan ditegakkan atas kejadian ini. 

Baca juga: Sosok Sri Meilina, Ibu yang Datangi Dokter Koas FK Unsri Gara-gara Jadwal Jaga Anak, Istri Pejabat

"Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini, dan keadilan harus ditegakkan," ujarnya.

Sejak peristiwa tersebut mencuat ke publik, Wahyu mengaku belum ada perwakilan keluarga DT yang menemui mereka. 

Meski demikian, ia mengatakan bahwa keluarga Luthfi juga belum bersedia menemui pihak pelaku karena lebih fokus pada pemulihan anaknya. 

"Belum ada yang menemui, dan kami juga belum bersedia," ungkap Wahyu. 

"Biarkan saja proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami serahkan seluruhnya kepada polisi," ungkapnya.

Keterangan Dekan FK Unsri

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin menyampaikan keprihatinan atas aksi pemukulan terhadap mahasiswanya.

Syarif Husin mengatakan pimpinan Universitas Sriwijaya menyampaikan kekhawatiran atas insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa FK Unsri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved