35 Orang dengan HIV di Sumedang Dapat Bantuan Sembako dan Modal Usaha

Kepala Sekretariat Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Sumedang, Retno Ernawati, mengatakan bantuan ini diberikan kepada ODHIV yang belum mendapatkan.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
shutterstock via kompas.com
Ilustrasi - Orang dengan HIV (ODHIV) atau disebut juga orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendapatkan bantuan berupa asupan nutrisi dan sembako, serta sebagiannya berupa modal usaha.  

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Orang dengan HIV (ODHIV) atau disebut juga orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendapatkan bantuan berupa asupan nutrisi dan sembako, serta sebagiannya berupa modal usaha. 

Kepala Sekretariat Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Sumedang, Retno Ernawati, mengatakan bantuan ini diberikan kepada ODHIV yang belum mendapatkan bantuan sebelumnya. 

Pada Juni 2024, sebanyak 138 ODHIV mendapatkan bantuan sembako dan nutrisi dari Kemensos RI. Bantuan itu bergulir lagi. 

"Ada 30 ODHIV yang dapat bantuan nutrisi dan sembako, kemudian lima ODHIV yang dapat bantuan modal usaha," kata Retno, Jumat (13/12/2024). 

Baca juga: Sang Ayah Suka "Jajan", 6 Bayi di Sumedang Positif HIV/AIDS

Semuanya diberi bantuan dalam bentuk barang. Penerima nutrisi dan sembako jika dirupiahkan nilai bantuannya Rp 500 ribu. Sedangkan yang modal usaha dalam bentuk barang jika diuangkan nilainya Rp 4 juta per ODHIV. 

Usaha kecil yang dilakukan pada ODHIV berkaitan dengan bidang sembako dan camilan. 

"Mereka yang menerima bukan kasus baru atau lama, melainkan yang belum pernah mendapatkan bantuan saja," kata Retno. 

Dia berharap bantuan-bantuan yang datang adalah bantuan untuk pemenuhan nutrisi, karena itulah yang dibutuhkan para pengidap HIV. 

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Sumedang Meroket, Kebanyakan Akibat LSL dan Narkoba

Namun, syarat untuk mendapatkan bantuan ini haruslah orang yang mengidap HIV tidak pernah putus dalam pengobatan. 

"Yang mengakses ARV (Antiretroviral) secara rutin. Memang kita berharap bantuan-batuan nutrisi diperbanyak," katanya. 

Selain ODHIV, anak dengan HIV/AID atau ADHIV juga mendapatkan bantuan. Sebnyak 24 ODHIV di Sumedang mendapatkan bantuan asupan nutrisi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Kasus HIV di Kabupaten Sumedang meroket. Angka kasus tahun 2024 lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. 

Baca juga: 7 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Sumedang, 3 Kasus Meninggal di Antaranya dari Jatinangor

Dinkes Sumedang mencatat hingga bulan Desember ini sudah ada 163 kasus HIV. Ini berarti orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Sumedang makin banyak. 

Pada 2023, ada ODHA baru di Sumedang sebanyak 147 orang. 

Para penderita HIV itu adalah mereka yang berperilaku lelaki seks lelaki (LSL), pengguna narkoba suntik (penasun), penderita tuberculosis (TB), dan akibat suami melakukan hubungan seksual dengan istrinya tanpa pengaman, dan menjadi korban perbuatan sang suami yang suka "jajan". (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved