7 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Sumedang, 3 Kasus Meninggal di Antaranya dari Jatinangor

Wilayah Sumedang Kota dengan Kelurahan Kota Kaler di antaranya merupakan daerah dengan angka tertinggi. Selain itu, DBD juga tinggi di Buahdua.

shutterstock via kompas.com
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kasus Demam Berdarah Dengue (BDB) di Kabupaten Sumedang tahun 2024 tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. 

Pada tahun ini korban meninggal dunia juga lebih tinggi. Sebanyak 7 orang yang terjangkit DBD dilaporkan meninggal dunia. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebatas tiga orang meninggal dunia

"Dari segi kasus, lebih dari 2.143 kasus di semua kecamatan di Sumedang tahun ini. Ini juga lebih tinggi dari tahun sebelumnya," kata Aan Sugandi, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Sumedang, kepada TribunJabar.id, Jumat (13/12/2024). 

Dia mengatakan dari sebaran kasus itu, wilayah Sumedang Kota dengan Kelurahan Kota Kaler di antaranya merupakan daerah dengan angka tertinggi. Selain itu, DBD juga tinggi di Kecamatan Buahdua. 

"Sementara yang meninggal dunia akibat DBD terdata 3 orang berasal dari Jatinangor, 1 dari Ujungjaya, 1 dari Cimalaka, 1 dari Tomo, dan 1 dari Sumedang Utara," kata Aan. 

Jika ada kasus kematian, kata Aan, seharusnya pemerintah sigap melakukan fogging terfokus. Pengasapan untuk mengusir nyamuk DBD itu dibiayai oleh APBD. 

Sayangnya, tahun 2024 ini, Dinkes tak punya anggaran untuk fogging terfokus, maka pemerintah angkat tangan. Fogging baru bisa dilakukan jika ada kehendak secara swadaya. 

"Kalau kasus kematian, seharusnya fogging fokus yaitu fogging dari pemerintah daerah, namun untuk 2024 tidak ada anggaran itu," 

"Sementara ini lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan menerapkan 3M Plus (mengubur barang bekas, menutup penampungan air, menguras penampungan air),"

"Fogging swadaya kalau mampu kecamatannya," kata Aan. 

Aan mengingatkan bahaw nyamut Aedes aegipty yang menjadi vektor DBD hidup di air bersih tergenang yang tidak bersentuhan dengan tanah. 

Maka air di baki dispenser, di bak mandi, air tergenang di barang bekas, harus dikuras, dibersihkan. 

"Kita tingkatkan kepedulian kita pada PSN tanpa harus diperintah pimpinan, pemberantasan sarang nyamuk, artinya penyakit akan tertekan, rantai penularan terputus,"

"Sarangnya, nyamuk hidup di tempat bersih tidak bersentuhan dengan tanah," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved