BNN Ajak Petani Tebu di Majalengka Ikut Perangi Narkoba, Marthinus: Tidak Tingkatkan Produktivitas

Marthinus Hukom mengajak ratusan petani tebu untuk memerangi narkoba dan segala bentuk ancamannya.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, bersama ratusan petani tebu saat ikrar antinarkoba di PG Rajawali II Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Rabu (11/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Marthinus Hukom, mengajak ratusan petani tebu untuk memerangi narkoba dan segala bentuk ancamannya.

Pasalnya, BNN menangkap fenomena peredaran dan penyalahgunaan narkoba mulai merambah kalangan petani di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, petani merupakan tulang punggung pangan masyarakat. Sehingga peredaran narkoba yang mulai merambah petani secara tidak langsung merupakan serangan terhadap ketahanan pangan nasional.

"Kami mengajak para petani di Kabupaten Majalengka untuk memerangi narkoba, sehingga tetap produktif," kata Marthinus saat ditemui setelah acara Ikrar Petani Tebu Antinarkoba di Pabrik Gula (PG) Rajawali II Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Rabu (11/12/2024).

Baca juga: Sat Narkoba Polres Cimahi Ringkus Puluhan Pengedar Sabu Hingga Obat Terlarang, Barbuk Rp5 Miliar

Ikrar antinarkoba yang diikuti ratusan petani dari sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka bertujuan untuk membentengi para petani dan membangkitkan kesadaran terhadap bahaya narkoba.

"Kami mengingatkan para petani jangan sampai terprovokasi rayuan dan propaganda bandar, karena narkoba sama sekali tidak meningkatkan produktivitas," ujar Martinus.

Dia mengatakan, datang ke PG Jatitujuh untuk menemui para petani yang juga bagian dari strategi pendekatan ke wilayah rawan untuk mencegah peredaran gelap narkoba.

Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan implementasi program Asta Cita yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden RI untuk memperkuat pencegahan serta pemberantasan narkoba.

Baca juga: Persahabatan Rusak Gara-gara Narkoba, Pemuda di Tanjung Priok Tega Bunuh Teman, Berteman Sejak SMP

"Kegiatan ini menjadi momentum luar biasa yang membuktikan bahwa dunia usaha seperti PT PG Rajawali II memiliki komitmen untuk berkolaborasi dengan BNN dalam membangun kesadaran pegawainya mengenai isu narkoba yang semakin mengkhawatirkan," kata Martinus.

Dia berharap, kolaborasi semacam itu dapat meningkatkan ketanggapsiagaan pemerintah daerah dan dunia usaha dalam menekan angka penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Semoga kolaborasi BNN dengan PT PG Rajawali II dalam pemberdayaan masyarakat antinarkoba dapat terwujudkan lingkungan kerja bersih narkoba menuju Indonesia Bersinar (bersih narkoba)," ujar Marthinus. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved