Kejari Indramayu Selamatkan Uang Negara Rp 3,7 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2024
Kejari Indramayu juga melakukan penuntutan terhadap 5 orang terdakwa pada 3 perkara tipikor dan 1 orang terdakwa pada perkara tindak pidana cukai.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu membeberkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 ini.
Tercatat, sejak Januari-Desember 2024, Kejari Indramayu berhasil menyelamatkan uang negara senilai lebih dari Rp 3,7 miliar dari bidang tindak pidana khusus atau Pidsus.
Selain itu, dari laporan yang masuk, sudah ada 3 perkara yang masuk tahap penyelidikan, 3 perkara yang masuk tahap penyidikan.
Kemudian Kejari Indramayu juga melakukan penuntutan terhadap 5 orang terdakwa pada 3 perkara tipikor dan 1 orang terdakwa pada perkara tindak pidana cukai.
Baca juga: ASN Pemkot Cimahi Berinisial R Jadi Tersangka Dugaan Korupsi, 61 Orang Diperiksa
“Jaksa dalam hal ini juga telah melakukan eksekusi badan berupa penjara terhadap 2 orang Terpidana dalam 2 perkara,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, Arief Indra Kusuma Adhi dalam kegiatan peringatan Hari Korupsi Sedunia (Harkodia) di Kejaksaan setempat, Senin (9/12/2024).
Arief menjelaskan, 3 perkara yang masuk tahap penyelidikan antara lain dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan bantuan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2023.
Lalu dugaan tipikor atas dana pembayaran kredit dan penggunaan dana kredit nasabah pada Bank BUMN cabang Jatibarang Unit Gabus Kulon.
Terakhir dugaan tindak pidana korupsi penyaluran dana kredit yang tidak sesuai aturan pada BUMN sektor keuangan Unit Pelayanan Cabang (UPC) Gabus Wetan Tahun 2022 sampai dengan 2023.
Sementara tahapan penyidikan, lanjut Arief, yakni dugaan Tipikor pada Pengelolaan Bantuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tahun anggaran 2023.
Dugaan Tipikor pekerjaan pembuatan sarana tebing air terjun buatan pada dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Indramayu tahap V tahun 2019.
Kemudian soal dugaan tipikor dalam kegiatan padat karya penanaman mangrove tahun anggaran 2020.
Arief menyampaikan, perkara dugaan Tipikor pembuatan sarana tebing air terjun buatan dan perkara kegiatan padat karya penanaman mangrove saat ini sudah dilimpahkan ke penuntut umum serta dilaksanakan pembuktian dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus.
Selain itu, Arief mengatakan, pihaknya juga memaparkan kinerja perihal barang rampasan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sesuai Putusan PN/PT/MA.
Yakni berupa tanah dan bangunan beserta kendaraan yang diperhitungkan guna penyelesaian atau pengurangan uang pengganti.
Ular dan Burung Hantu Tak Cukup, Lucky Hakim Ingin Lepas Biawak di Sawah Indramayu |
![]() |
---|
Harga Gabah Tinggi, Penggilingan Modal Kecil di Indramayu Gigit Jari, Pilih Stop Sementara |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Didemo, Ternyata Bupati Terkaya ke-5 di Jateng, Kini Terseret Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Pengadilan Negeri Cianjur Tolak Praperadilan Dadan Ginanjar Tersangka Korupsi PJU Rp 40 Miliar |
![]() |
---|
Intip Harta Eks Menag Yaqut yang Kini Dicekal ke Luar Negeri karena Kasus Korupsi, Total Rp 13,7 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.