Banjir dan Longsor di Sukabumi

Banjir di Sukabumi Sudah Surut, 2 Warga yang Hilang Sedang Dicari

Ade Suryaman menjelaskan, jumlah korban terdampak sebanyak 167 Kepala Keluarga (KK), 437 jiwa.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
m rizal jalaludin/tribun jabar
Warga berupaya mengeruk pendangkalan sungai yang menyebabkan banjir bandang di Puskesmas Palabuhanratu, Kamis (5/12/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, memastikan banjir yang mengepung wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah surut, Kamis (5/12/2024).

Ade mengatakan, berdasarkan data perpukul 00.00 WIB dini hari tadi, terdapat 30 kecamatan yang terdampak bencana pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

"Data terakhir saya sudah evaluasi jam 00.00 dini hari untuk Kabupaten Sukabumi, kecamatan yang terdampak ada 30, selain itu total bencana, tanah longsor ada 53, banjir ada 30 titik, angin kencang ada 15, pergerakan tanah ada 16," ujar Ade Suryaman kepada Tribun di Puskesmas Palabuhanratu, Kamis (5/12/2024).

Ade Suryaman menjelaskan, jumlah korban terdampak sebanyak 167 Kepala Keluarga (KK), 437 jiwa.

Tak hanya ratusan kepala keluarga terdampak, terdapat juga dua orang yang hilang akibat bencana tersebut masih belum ditemukan.

"Dan korban yang mengungsi ini ada 92 KK, 238 jiwa, ini posisinya di Kecamatan Cikembar. Selain itu ada korban terancam di angka 140 KK, 230 jiwa dan yang meninggal 1 jiwa, terus hilang pencarian ada 2 jiwa yang masih belum diketemukan," ucap Ade.

Baca juga: Banjir Bandang 1,5 Meter di Sukabumi Tinggalkan Lumpur Setebal 30 Cm di Puskesmas Palabuhanratu

30 kecamatan yang terdampak bencana ini rata-rata berada di wilayah selatan, zona merah pun telah ditetapkan, Pemda Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan.

"Kebanyakan wilayah selatan, ini mulai Cikembar, Palabuhanratu, Nyalindung, Pabuaran, Cidolog, Kecamatan Sagaranten, Ciemas, ini hampir tersebar."

kolase tangkapan layar detik-detik mobil nekat melintas banjir berarus deras namun kemudian terguling dan terbawa hanyut di Sukabumi, Rabu (4/12/2024).
kolase tangkapan layar detik-detik mobil nekat melintas banjir berarus deras namun kemudian terguling dan terbawa hanyut di Sukabumi, Rabu (4/12/2024). (tangkapan layar Whatsapp)

"Kita kan kecamatan hanya 47 kecamatan, ini posisinya 30 kecamatan, tapi kebanyakan di wilayah selatan, kalau di utara skala kecil."

"Iya (zona merah), mungkin karena hujan terus menerus 2 hari tidak berhenti dan kita hujannya deras, sehingga menimbulkan kebencanaan yang sangat tinggi," urai Ade Suryaman.

Terkait kondisi di Sagaranten yang terdampak banjir bandang luapan Sungai Cikaso hingga menyeret mobil dan seorang warga, Ade Suryaman memastikan kondisinya sudah surut dan masih dilakukan pencarian terhadap warga yang hilang.

Ade Suryaman mengatakan, Pemda telah mendirikan posko di setiap kecamatan yang terdampak bencana banjir, longsor hingga pergerakan tanah.

"Kalau posko lapangan ada di setiap Kecamatan, tapi untuk posko Kabupaten nanti kita letakan di Pendopo Palabuhanratu," kata Ade Suryaman.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved