Banjir dan Longsor di Sukabumi

Ade Suryaman Ungkap Data Bencana Sukabumi, Total 33 Peristiwa Mulai Tanah longsor Hingga Banjir

Sekda menambahkan bahwa di wilayah timur, jalan di Kecamatan Nyalindung terputus, namun wilayah tengah masih aman.

|
tangkapan layar Whatsapp
kolase tangkapan layar detik-detik mobil nekat melintas banjir berarus deras namun kemudian terguling dan terbawa hanyut di Sukabumi, Rabu (4/12/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, menyampaikan hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sejak 3 hingga 4 Desember 2024 telah menyebabkan berbagai bencana alam. 

Peristiwa ini mengakibatkan total 33 kejadian bencana, meliputi tanah longsor 13 kejadian, banjir 9 lokasi, angin kencang 7 kejadian, dan pergerakan tanah 4 kejadian yang berdampak pada 22 kecamatan.

"Total korban yang terdampak adalah 103 kepala keluarga (KK) atau sekitar 243 jiwa. Sebanyak 46 KK atau 93 jiwa mengungsi akibat pergeseran tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar," ujar Ade saat konferensi persnya di Gedung Pendopo Sukabumi, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Seminggu, Posko-posko Akan Didirikan

Ade mengatakan dampak bencana juga menyebabkan kerusakan rumah, di antaranya 1 rumah rusak berat di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, 3 rumah rusak sedang, dan 36 rumah rusak ringan. 

Selain itu, 10 rumah terendam banjir, 8 di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, 1 rumah di Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, dan 1 rumah di Desa Cilangkap, Kecamatan Lengkong.

"Ada beberapa lokasi yang data belum lengkap, terutama di Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran, yang terputus aksesnya. Kami masih kesulitan menghubungi wilayah tersebut karena jalan terputus, meski sudah ada tiga alternatif jalur yang bisa dilalui," kata Ade.

Sekda menambahkan bahwa di wilayah timur, jalan di Kecamatan Nyalindung terputus, namun wilayah tengah masih aman. Untuk wilayah barat menuju Pelabuhanratu, meski ada longsoran tanah, jalan tersebut kini sudah bisa dilalui setelah pemeriksaan.

Baca juga: Nyawa Ai Tak Tertolong Setelah Terseret Arus Sungai Cinagar Cianjur yang Tiba-tiba Meluap

"Saat ini kami masih kesulitan mendapatkan data dari beberapa daerah, terutama di wilayah selatan. Beberapa daerah tidak dapat dijangkau karena terputusnya jalur komunikasi," katanya. 

Pemda terus melakukan pemantauan di lokasi bencana, meskipun ada kesulitan dalam mengakses daerah-daerah yang terisolir. 

"Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut, termasuk di wilayah yang rawan longsor," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved