Kenaikan Gaji Guru Tahun 2024, Harapan Baru bagi Guru Honorer
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan guru
Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang akan berlaku mulai tahun 2025.
Salah satu langkah penting dalam kebijakan ini adalah kenaikan tunjangan sertifikasi bagi guru ASN, yang akan naik sebesar satu kali gaji.
Sementara itu, tunjangan untuk guru non-ASN atau guru honorer juga mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 2 juta.
Bagi banyak guru honorer, kebijakan ini menjadi angin segar setelah bertahun-tahun mengabdi dengan penghasilan yang terbatas.
Salah satunya adalah Siti Habibah (38), seorang guru honorer di SDN Nangela, Cipaku, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung yang telah mengabdikan diri sebagai pendidik selama 16 tahun.
Baca juga: Gaji Guru Resmi Naik 2025, Bukan Rp 2 Juta tapi Rp 500 Ribu, Ini Rincian dan Syarat Dapatkannya
Meski sering kali merasa ingin berhenti menjadi tenaga pendidik, Siti tetap setia mendidik dan tidak berkecil hati.
“Gaji saya setiap bulan hanya Rp 500 ribu. Sering saya berpikir untuk berhenti, tapi seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk ikhlas dan terus mengajar dengan setulus hati,” kata Siti, Minggu (1/12/2024).
Baginya yang meskipun bergaji kecil merasa bahwa mengajar adalah panggilan jiwa yang tak bisa dipisahkan dari hidupnya.
"Saya merasa ini adalah ibadah dan pengalaman berharga bagi saya.”
Selama 16 tahun mengajar, Siti mengaku sudah mengikuti berbagai seleksi untuk mendapatkan sertifikasi guru, namun hingga kini belum berhasil lulus.
“Saya sudah beberapa kali mengikuti seleksi. Saat ini sedang ikut Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) gelombang ketiga, tapi belum ada keputusan lulus. Waktu itu ikut CPNS/PPPK banyak kendala, baik administrasi maupun hal-hal lainnya,” ujarnya.
Kendati demikian, semangatnya tak pernah surut. Ia percaya bahwa meskipun sertifikasi belum terwujud, proses mengajar tetap memberikan kebahagiaan tersendiri ketika melihat murid-muridnya berkembang dan sukses.
Siti bercerita tentang perjalanan panjangnya sebagai guru. Pada tahun 2008, ketika pertama kali mengajar di SDN Jatinunggal 01, Cipedes, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung dia belum memiliki gelar sarjana.
Baca juga: Viral Tangisan Presiden Prabowo saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru, Warganet: Guru Honorer Apa Kabar??
Di sana, kata dia, pada saat itu kekurangan tenaga pengajar.
Menelusuri Jalur Sesar Lembang di Bandung Barat, dari Lembang Meluas hingga Padalarang |
![]() |
---|
Objek Wisata di Bandung Barat Bersiap di Tengah Peningkatan Aktivitas Sesar Lembang |
![]() |
---|
Melihat Lebih Dekat Permukiman Tepi Garis Sesar Lembang di Desa Karyawangi Bandung Barat |
![]() |
---|
Buntut 12 Siswa SDN Legok Hayam Bandung Diduga Keracunan MBG, SPPG Cilengkrang Angkat Bicara |
![]() |
---|
Menengok Garis Sesar Lembang di Desa Karyawangi Bandung Barat, Ada 1 RW yang Dilintasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.