Pilkada Kota Bandung

Haru-Dhani Hormati Hitung Cepat pada Pilkada Kota Bandung Tapi Sudah Ancang-ancang Lakukan Gugatan

Pasangan Haru Suandharu dan Dhani Wirianata menghormati hasil quick count sejumlah lembaga survei terkait Pilkada Kota Bandung 2024.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Pasangan Haru Suandharu (tengah) dan Dhani Wirianata (kanan), saat menggelar konferensi pers menanggapi hasil hitung cepat pada Pilkada Kota Bandung, Rabu (27/11/2024) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pasangan Haru Suandharu dan Dhani Wirianata menghormati hasil quick count sejumlah lembaga survei terkait Pilkada Kota Bandung 2024. Tapi, bagi mereka Pilkada masih belum selesai.

Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers Rabu (27/11/2024) malam.

Sebelum konferensi pers, pihak Haru-Dhani bersama jajaran tim pemenangan memang ikut memantau quick count.

Hasilnya, tidak seperti yang mereka harapkan.

Berdasarkan hitung cepat Lembaga Survei Kedai Kopi, pasangan M Farhan-Erwin unggul dengan angka 45,61 persen. Sementara Haru-Dhani di posisi kedua dengan 35,57 persen.

Dua paslon lain, suaranya masih kalah jauh. Posisi ketiga ada pasangan Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma'soem hanya mendapat 11,85 persen. Lalu, di posisi terbawah adalah pasangan Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya hanya mendapat 7,19 persen.

Baca juga: Dadang Yakin Menangi Pilkada Bandung, Janji Bakal Bertemu Sahrul-Gun Gun

Pada quick count ini data yang masuk sudah berada di angka 97,20 persen.

Sedangkan menurut Charta Politika Indonesia, pasangan Farhan-Erwin meraih 44,31 persen, Haru-Dhani 36,82 persen, Arfi-Yena 11,61 persen, dan Dandan-Arif mendapat 7,25 persen.

"Kami hormati hasil quick count sebagai produk ilmiah," kata Haru dalam konferensi pers.

Namun, Haru menegaskan, proses Pilkada belum selesai. Dia masih optimistis dengan hasil real count atau hitung resmi dari KPU.

"Kami lanjutkan proses Pilkada sampai tuntas. Saat ini, para saksi juga masih ada yang belum pulang. Masih bekerja di TPS," katanya.

Haru mengungkapkan, pihaknya tengah mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dugaan pelanggaran dalam perhelatan Pilkada sebagai bekal salah satu langkah perjuangan Pilkada.

Baca juga: Farhan Pede Jadi Pemenang Pilkada Kota Bandung Setelah Raih Suara Terbanyak pada Quick Count

"Jika memang terbukti ada pelanggaran di masa tenang, termasuk praktik money politics, kami akan melaporkan hal tersebut untuk ditindaklanjuti. Setiap Pilkada akan ada hasil akhir dan kami akan hormati hasil akhir tersebut. Kami bukan tipe orang yang tidak sportif. Kami akan terima keputusan. Tapi, kami tidak terima jika ada pelanggaran di hari tenang," katanya.

Dhani menambahkan, hasil acuan Pilkada adalah real count dari KPU.

Nantinya, data yang dimiliki para saksi di TPS juga akan menjadi bukti untuk disandingkan dengan hitungan KPU.

"Jika ada indikasi money politics kami akan merespons. Kami juga telah siapkan tim hukum," ujar Dhani. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved