Albi Korban Bullying Meninggal

Menteri PPPA Datangi Rumah Orang Tua Albi Murid SD Korban Bully di Subang: 'Semua Harus Introspeksi'

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, berziarah ke makam Albi Ruffi Ozara (9).

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi (kerudung hijau), saat menemui orang tua Albi Ruffi Ozara, Selasa (26/11/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, berziarah ke makam Albi Ruffi Ozara (9). Selain itu, Arifah juga ke rumah orang tua Albi.

Albi merupakan murid kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Sumedang, yang meninggal dunia akibat perundungan dan kekerasan yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Sebelum meninggal pada Senin (25/11/2024), Albi sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Dia koma karena ada pendarahan otak.

"Kami atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), negara hadir untuk, pertama, turut bela sungkawa atas meninggalnya Albi karena sesuatu yang sebetulnya tidak kita inginkan bersama," kata Arifah, Selasa (26/11/2024).

Menurut Arifah, kejadian ini harus dijadikan introspeksi dan pelajaran berharga untuk semua pihak, dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Baca juga: Kapolres Subang Hadiri Pemakaman Albi Murid SD Korban Perundungan, Kecam Tindak Kekerasan di Sekolah

"Karena menurut saya keluarga ini fondasi terbesar untuk mendidik anak-anak kita. Kemudian pihak sekolah, semuanya harus introspeksi, dan ketiga adalah masyarakat sekitar. Kita harus bersinergi bersama-sama sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi," tuturnya.

Menurutnya, langkah preventif harus ditingkatkan untuk meminimalisasi apapun yang kemungkinan bisa terjadi.

Arifah meminta kepada seluruh orang tua agar senantiasa selalu mengawasi anak-anaknya, khususnya yang masih usia sekolah.

"Selalu intensif awasi Anak-anak kita, jangan sampai terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang tidak kita inginkan bersama," ucapnya.

Soal proses hukum terkait kematian Albi yang diduga jadi korban perundungan oleh kakak kelasnya, Arifah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Baca juga: Pendarahan Otak, Penyebab Meninggalnya Albi Bocah Kelas 3 SD di Subang, 3 Terduga Pelaku Diperiksa

"Proses hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, demi memberikan efek jera agar ke depan tak ada Albi-Albi lainnya yang menjadi korban kekerasan atau perundungan di sekolah," ucapnya.

Arifah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mencegah segala bentuk kenakalan remaja mulai dari lingkungan keluarga masing-masing.

Baca juga: Kronologi Siswa SD Korban Bullying Kakak Kelas di Subang Meninggal, Ngaku Dipukul usai Tak Beri Uang

"Mari awasi bersama anak-anak kita, berikan pendidikan tambahan seperti kegiatan keagamaan, ekstrakurikuler, dan les privat tambahan di luar sekolah agar anak tak ada waktu untuk melakukan hal-hal negatif," tuturnya.

Menteri PPPA berharap kasus perundungan tak lagi terjadi di sekolah maupun di luar sekolah.

"Cukup. Saya minta ini Albi yang jadi korban terakhir kasus perundungan, jangan sampai ada lagi. Mari kita fokus didik anak kita dengan hal positif untuk masa depan mereka," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved