Pilkada Jabar 2024

Bandung Terancam Dikepung Banjir Saat Pilkada, Perahu Karet Disiapakan Untuk Warga Pergi ke TPS

Wilayah yang kini sudah terendam banjir tersebut di antaranya Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Baleendah.

tribunjabar.id / Hilman Kamaludin
Warga Dayeuhkolot Bandung menerobos genangan banjir, Minggu (24/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024, wilayah Kabupaten Bandung terancam kembali dikepung banjir.

Hal ini mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan, bahkan delapan kecamatan pun sudah terendam.

Wilayah yang kini sudah terendam banjir tersebut di antaranya Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Baleendah, Katapang, Ciparay, Pacet, dan Majalaya, bahkan 2.100 warga yang terdampak sudah dievakuasi.

Dari total delapan kecamatan itu ada 30 desa yang terdampak, kemudian 2.014 rumah terendam dengan sekitar 12.000 KK dan 35.000 jiwa yang juga terdampak akibat bencana banjir yang dipicu oleh hujan deras tersebut.

"Berkaitan dengan Pilkada, pak camat sudah saya tugaskan dengan pak kapolsek, danramil dan para kepala desa untuk segera mencari titik lokus TPS yang aman," ujar Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat ditemui di Dayeuhkolot, Minggu (24/11/2024).

Agar proses pencoblosan tersebut berjalan lancar, kata dia, pihaknya akan menyediakan sejumlah perahu karet untuk mobilisasi warga saat menuju TPS maupun saat akan kembali ke rumah.

"Mungkin nanti kita menyediakan perahu untuk evakuasi supaya alur mobilisasi saat Pilkada bisa berjalan dengan lancar. Tadi saya mendapat informasi minimal harus ada 7 perahu yang harus dipersiapkan," katanya.

Salain itu, pihaknya juga sudah memberikan peringatan atau imbauan kepada masyarakat karena bencana saat cuaca ekstrem ini bukan hanya banjir saja, tetapi ada puting beliung, gempa, dan beberapa longsor.

Ia mengatakan, lokasi-lokasi yang rawan bencana di Kabupaten ini tersebar di 17 kecamatan, sehingga pihaknya selalu mengingatkan kepada warga terutama terhadap warga yang di titik lokus sangat bahaya.

"Nah tentu untuk menyikapinya selalu diingatkan bahwa para camat, kepala desa harus betul-betul siaga jangan sampai meninggalkan tempat pada waktu cuaca ekstrem," ucap Dadang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved