Pilkada Jakarta 2024
Hasil Survei-nya di Pilkada Jakarta Beda, Poltracking Ngaku Diancam: Sudah Ditarget Oknum Dewan Etik
Masduri Amrawi mengatakan ancaman tersebut diterima sebelum Poltracking merilis hasil survei mereka pada 24 Oktober 2024.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan adanya ancaman dari oknum dewan etik terkait hasil survei Pilkada Jakarta Oktober 2024.
Direktur Poltracking, Masduri Amrawi mengatakan ancaman tersebut diterima sebelum Poltracking merilis hasil survei mereka pada 24 Oktober 2024.
Ancaman ini, kata Masduri, datang karena ada kekhawatiran hasil survei Poltracking akan berbeda dengan lembaga survei lain.
“Poltracking sejak awal sudah ditarget oleh oknum dewan etik. Terdapat ancaman mengadili dan memecat Poltracking apabila hasilnya beda dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada pukul 10.15 dan 11.01 WIB tanggal 24 Oktober 2024,” ujar Masduri dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).
Masduri menegaskan, ancaman itu diterima Poltracking sekitar dua jam sebelum mereka merilis hasil resmi survei pada pukul 12.30 WIB di hari yang sama.
Masduri juga menilai tindakan oknum tersebut mencerminkan adanya upaya untuk mempengaruhi independensi survei yang dilakukan lembaga mereka.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilgub Jabar 2024: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Memimpin, ASIH Alami Peningkatan
Lebih lanjut, ia juga menyoroti dugaan ketidaksetaraan di asosiasi survei yang terkesan mendukung satu kelompok tertentu.
“Jangan ada oligarki di asosiasi. Seperti dikuasai oleh sekelompok atau bahkan satu orang,” ujarnya.
Dalam rilisnya, Poltracking menegaskan mereka tidak akan mengubah hasil survei mereka sesuai kehendak pihak tertentu.
Lembaga tersebut menekankan bahwa data yang mereka kumpulkan melalui survei telah diverifikasi secara ketat sesuai dengan SOP yang berlaku, sehingga hasil yang disajikan merupakan representasi kondisi lapangan tanpa intervensi.
Hasil Survei Poltracking
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024.
Dari hasil survei yang dilakukan mulai 9 September sampai 15 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden tersebut, menunjukan paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) unggul atas paslon lainnya yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardana maupun Pramono Anung-Rano Karno.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyampaikan bahwa sebagai calon gubernur Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil (48,9 persen) unggul atas Dharma Pongrekun (4,1 persen) dan Pramono Anung (22,1 persen).
”Dalam simulasi tiga nama calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 48,9 persen,” kata Hanta lewat paparan hasil survei yang turut disiarkan secara dalam jaringan (daring), Jumat (27/9/2024).
Bukan DKI, KPU Tetapkan Pramono Anung sebagai Gubernur DKJ |
![]() |
---|
Pesan Atalia Praratya setelah Ridwan Kamil Kalah Pilkada Jakarta 2024, Puji Kegigihan Suami |
![]() |
---|
"Takdir Terbaik" Ucapan Ridwan Kamil Atas Kemenangan Pramono-Rano, Sebut Tak Ada Penyesalan |
![]() |
---|
Ridwan Kamil-Suswono Batal Gugat ke MK, PAN Bilang Sudah Legowo, Support Kemenangan Pramono Anung |
![]() |
---|
Hari Ini Batas Akhir, Ridwan Kamil-Suswono Belum Juga Ajukan Gugatan Hasil Pilkada Jakarta 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.