Keren, Petarung Bandung Fighting Club Sejarah MMA One Pride di GOR C-Tra Arena, Ternyata Ini Triknya
Seorang petarung dari Bandung Fighting Club (BFC) mencetak sejarah di MMA One Pride, dengan mendapatkan, sabuk abadi yang keduakalinya.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Seorang petarung dari Bandung Fighting Club (BFC) mencetak sejarah di MMA One Pride, dengan mendapatkan, sabuk abadi yang keduakalinya.
Hingga kini belum ada fighter lain di Indonesia yang bisa mendapatkan sabuk abadi MMA One Pride duakali, hanya Gugun Gusman lah yang yang turun di kelas bantam, bisa meraih duakali sabuk abadi tersebut.
Gugun Gusman berhasil meraih sabuk abadi kedua tersebut, setelahnya mengalahkan fighter asal Solo, Yakub Kriss, di GOR C-Tra Arena, Sabtu (2/11/2024).
Baca juga: Atlet MMA Muda Asal Sukabumi Sumbang Emas untuk Jabar pada PON XXI, Kalahkan Tuan Rumah di Final
Dalam laga tersebut Gugun menang dalam 5 ronde dengan mendominasi pertandingan.
Gugun mengaku, bersyukur, meskipun persiapannya terbilang singkat, namun dirinya berhasil memenangkan duel tersebut.
"Setelah pulang dari Medan, kebetulan saya main di Sambo pada PON XX1, sehingga pada persiapan pertandingan itu jadi sangat singkat.
"Tapi alhamdulillah dengan cepat saya melakukan pemulihan fisik, saya ke fisik dulu selama 3 minggu, dan langsung fokus ke teknik pertandingan," kata Gugun, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (5/11/2024).
Memang kata Gugun, dalam duel penentuan mendapatkan sabuk abadi keduanya, terdapat perubahan lawan.
"Tapi itu tidak mengubah mindset saya untuk mundur, dan terus maju hingga saya mampu menguasai pertandingan," kata Gugun.
Menurut Gugun, lawan yang dihadapinya itu merupakan petarung yang kuat bermain di atas karena merupakan atlet boxing juga, namun dirinya juga memanfaatkan kelemahannya.
"Sesuai plan saja, Alhamdulillah bisa kembali memang," kata dia.
Gugun mengaku, kunci bisa menorehkan prestasi dalam olahraga ekstrem ini adalah konsisten dan disiplin.
"Konsisten berlatih disiplin berlatih," kata dia.
Selain itu menurutnya, konsisten dan disiplin pola hidup sehat terutama pola makan.
"Saya mulai berlatih saat masuk BFC, sekitar tahun 2012 jadi lumayan cukup lama," kata Gugun.
Tentu kata Gugun, dirinya tidak hanya puas dengan meraih prestasi tersebut, dan masih memiliki target yang ingin digapainya.
"Target saya sekarang go intenasional, dan meraih sabuk abadi yang ketiga mencetak sejarah lagi di One Pride," ucapnya.
Ketua BFC, Edwin Senjaya, mengaku bersyukur kepada Allah karena kemarin pada event One Pride di Bandung, Gugun tampil dengan sangat baik, bisa mempertahankan sabuk juara nasionalnya.
Bahkan juga, katanya, mencatat sejarah karena menjadi fighter yang pertama kalinya di Indonesia mampu meraih sabuk juara abadi sebanyak dua kali.
"Ini belum ada fighter-fighter lainnya yang mampu meraih prestasi yang dilakukan oleh gugun. Sedangkan pertarungan sendiri kemarin berlangsung sangat seru, karena ada perlawanan dari Yakub, walaupun secara keseluruhan Gugun yang mendominasi dari ronde pertama sampai akhir," kata Edwin.
Namun, memang di akhir akhir ronde kelima, kata Edwin, sempat ada satu insiden kepala Gugun berbenturan dengan kaki Yakob, yang menimbulkan cedera.
"Tapi selebihnya nilai dari juri, ketiganya beri nilai keunggulan mutlak untuk Gugun, sampai tiga kali lipat dari hasil yang diraih lawannya," kata Edwin.
Edwin mengatakan, ini patut disyukuri dan mudah- mudahan jadi motivasi, sumber inspirasi bukan hanya fighter-fighter yang ada di BFC, namun untuk semua insan beladiri yang ada di Bandung, Jawa Barat, hingga Tanah Air.
"Kepada anak anak muda khususnya yang ada di Jawa Barat, saya juga berpesan agar memanfaatkan waktu sebaik baiknya, jangan disia-siakan, raih prestasi setinggi-tingginya, dan jangan melakukan hal hal yang merusak dan merugikan diri sendiri," tuturnya.
Memang Gungun hingga bisa seperti sekarang, ia merupakan fighter yang konsisten dan disiplin, disiplin berlatih dan disiplin dalam kehidupannya.
"Sehingga ia menjadi seperti sekarang, prestasi ini bukan yang diraih dengan waktu yang singkat, ia mulai berlatih dari 2012 di BFC konsisten dan disiplin," katanya.
Edwin mengaku, sebenarnya pihkanya sekarang sedang mempersiapkan pelapis pelapis Gugub, seperti ada Yudi, Ade permana, Iman Lesmana di BFC sedang mempersiapkan.
"Ada yahg perempuan dan Insya Allah bulan Desember nanti ada pertandingan," kata Edwin.
Kalau ditanya kesulitannya, kata Edwin, bukan dari pengurus tapi dari bibit bibit tersebut, mereka mampu konsisten atau tidak karena meraih prestasi ini kan by prosses.
"Dari jenjang ke jenjang, tahapan dari tahapan ya harus mau mengorbankan waktu mereka, tenaga mereka, pikiran mereka, yang dicurahkan sepenuhnya untuk meraih prestasi, seperti Gugun.
"Gugun sudah 14 tahun bersama kami dan itu dilakukan secara konsisten. Saya berharap ada bebrapa fighter-fighter muda, elang-elang muda, maung maung muda, yang punya kans sama seperti Gugun," ucapnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Ketua Baladhika dan Sundawani Bakal Bertarung di Duel 13 Ajang Piala Panglima Kopassus |
![]() |
---|
Bandung Fighting Club Berusia 22 Tahun, Edwin Senjaya Ungkap Harapannya |
![]() |
---|
Segini Harga Tiket Launching Tim dan Jersey Dalam Pesta Rakyat Persib di Gor C-Tra Arena |
![]() |
---|
Dedi Kusnandar Antusias Sambut Peluncuran Tim dan Jersey Persib Bandung, Ajak Bobotoh Datang |
![]() |
---|
Catat Waktu dan Harga Tiket Launching Tim dan Jersey Baru Persib Bandung untuk Liga 1 2024/2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.