Wanita Hamil di Cimahi Jadi Korban Penganiayaan di Warnet, Korban Didorong hingga Jatuh Telentang

Seorang wanita inisial D (30) yang sedang hamil menjadi korban penganiayaan.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Giri
Shutterstock
Ilustrasi - Seorang wanita inisial D (30) yang sedang hamil menjadi korban penganiayaan. 

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Seorang wanita inisial D (30) yang sedang hamil menjadi korban penganiayaan.

Peristiwa yang terjadi di warnet di Jalan Cihanjuang, Kelurahan Cibabat, Kota Cimahi, itu terekam CCTV.

Dari video yang diterima Tribunjabar.id, D terlihat sedang berbicara dengan seorang pria di area dapur warnet. Tak berselang lama, D dan pria tersebut cekcok.

Cekcok tersebut kemudian meningkat hingga terjadi kontak fisik. Sang pria terlihat mendorong D dengan keras hingga D jatuh telentang di lantai.

Saat dikonfirmasi, D mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada September 2024. Terduga pelaku adalah pria inisial FH yang berstatus teman dekat alias pacar.

"Kejadian pertengahan atau akhir september lalu, saya belum speak up karena mengira bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata D ketika dikonfirmasi, Jumat (1/10/2024).

Baca juga: Bobotoh Geulis Cimahi Puas dengan Hasil Persib Bandung Lawan Persik, Yakin Bisa Lebih Baik Lagi

D menjelaskan, peristiwa penganiayaan itu bermula saat dia mendatangi FH untuk membicarakan soal kehamilan yang telah berusia tiga bulan. D mendesak FH untuk bertanggung jawab karena usia kandungannya semakin meningkat.

"Jadi saya mau dia tanggung jawab karena sudah menghamili saya. Saya datang ke situ (warnet) dia malah marah-marah. Ya, akhirnya kejadian seperti yang di CCTV. Saya didorong sampai mental," jelas D.

D mengaku telah beberapa kali mendesak FH untuk segera bertanggung jawab. Namun FH hanya memberikan janji manis yang tak kunjung terealisasi.

Baca juga: Aktor Jefri Nichol Diperiksa Polisi karena Ada di Lokasi Penganiayaan, Korbannya Belum Diketahui

"Tapi saya tagih kapan waktu nikahnya, waktu itu dia bilang mau nikah siri, tapi dia malah alasan terus. Besok lagi besok lagi, sementara orang tua saya nanya terus," ucap D.

Kekesalan D akhirnya memuncak karena FH tak kunjung datang untuk bertanggung jawab hingga tidak dapat dihubungi oleh D.

"Sekarang malah ngilang, jadi saya speak up," ucap D.

Mengenai peristiwa yang dialami D, pihak Polres Cimahi mengaku belum menerima laporan.

Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, mendorong korban untuk segera melapor agar polisi bisa melakukan penanganan.

"Untuk korban silakan membuat laporan polisi secara resmi, bukan hanya sekadar informasi sehingga bisa ditindaklanjuti anggota kami," kata Gofur. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved