Pedagang Susu Keliling Terlibat Kecelakaan dengan KA Siliwangi di Cianjur Hingga Alami Luka Berat

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kosim (48) pedagang susu keliling terlibat kecelakaan dengan KA Siliwangi di perlintasan sebidang sesmi tidak dijaga di KM 108+6/7 petak Jalan Cipeuyeum - Ciranjang tepatnya di Kampung Legok, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Akibat kecelakaan tersebut Kosim warga Kampung Rawakotok RT05/02, Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur mengalami luka berat dibagian kepala dan kaki.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (30/10/2023) siang. Saat ini korban tengah mejalani perawatan di RSUD Cianjur.

Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi membernarkan kecelaakan KA Siliwangi yang terlibat kecelaakaan dengan serang pedagang susu murni keliling diperlintasan sebidang sesmi tidak dijaga.

"KA Siliwangi (KA 331) relasi Sukabumi-Cipatat tertemper sepeda motor dengan nomor polisi D 2065 CS. Sebelum terjadi kecelakaan masinis KA Siliwangi sempat membunyikan seruling lokomitif berulang kali," katanya melalui keternagan tertulis Rabu (30/10/2024).

Namun lanjut dia, korban tidak mengindahkan dan peringatan dari KA Siliwangi tersebut. Sehingga kecelakaan pun tidak bisa terhindarkan, dan korban terlempar beberapa meter usai tertemper KA Siliwangi.

"Usai terlibat kecelakaan, masinis KA Siliwangi melakukan pengecekan terhadap lokomotif, dan rangkaian di Stasiun Ciranjang. Setelah dipastikan aman, KA Siliwangi pun kembali melanjutkan perjalanannya," kata dia,

Ayep mengatakan, sedangkan korban mengalami luka berat dan ditangani petugas KAI wilayah Ciranjang dan dibawa ke RSUD Cianjur untuk dilakukan pengobatan dan perawatan.

Sementaa itu Humas RSUD Sayang Cianjur, Asep mengakatan, Kosim korban kecelakaan dengan kerata api tersebut saat ini masih menjalani perawatan intensif tim medis ruang IGD.

"Korban mengalami luka berat, dibagian kepala dan kaki, serta alami gangguan temporomandibular (TMD) atau kondisi yang memengaruhi sendi, otot, dan saraf rahang, serta menyebabkan nyeri wajah kronis," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkait perkembangan kondisi korban yang masih menjalani perawatan.