Reaktivasi Jalur KA Banjar-Cijulang Pangandaran Diprediksi Membutuhkan Anggaran Rp 2,2 Triliun

Dalam proses rencana pembangunan nasional, memang rencana pembanguna jalur KA Banjar-Cijulang ini sudah masuk semua.

Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
muhamad nandri prilatama/tribun jabar
PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung memperbaiki perlintasan kereta api di Jalan Ahmad Yani KM 157+6/7 Jalur Hulu dan hilir pada 9, 10, 11 Oktober 2024 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Tidak cukup 2 tahun, proses reaktivasi Jalur Kereta Api (KA) Banjar-Pangandaran-Cijulang, Jawa Barat diprediksi memakan waktu yang cukup lama.

Hal tersebut disampaikan Asep Suhendar sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran.

Asep menyebut, proses perencanaan reaktivasi jalur KA Banjar - Cijulang membutuhkan waktu lama. Termasuk, memulai dari review Feasibility Study (FS), DED, dampak sosial dan sebagainya.

"Itu memakan waktu, tidak akan selesai satu atau dua tahun ini," ujar Asep dihubungi wartawan, Jumat (25/10/2024) pagi.

Selain itu, proses pembebasan lahan pun perlu dilakukan sebelum proses pelaksanaan pembangunan reaktivasi.

"Untuk pembangunannya, diperkirakan baru bisa dilaksanakan sekitar 5 tahun kedepan," katanya.

Dalam proses rencana pembangunan nasional, memang rencana pembanguna jalur KA Banjar-Cijulang ini sudah masuk semua.

Termasuk di RPJMN juga, itu sudah masuk. Hanya, proses pembuatan DED yang diestimasikan bisa dimulai tahun 2025 mendatang.

"Kalau untuk pembangunannya malah diestimasikan pada 2030 nanti," ucap Asep.

Sementara untuk estimasi kebutuhan anggaran pembangunan KA Banjar-Cijulang yaitu sekitar Rp 2,2 triliun.

"Itu juga perhitungan tahun 2022 kemarin. Kalau tahun-tahun kedepannya, pasti ada kenaikan anggaran," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut mengacu pada harga bahan material untuk pembangunan jalur tersebut.

Nanti, Pemda Kabupaten Pangandaran hanya punya keuntungan kemudahan aksesibilitas.

"Karena, selama ini yang jadi kendala Pariwisata di kita adalah aksesbilitas atau jarak tempuh jalur darat yang cukup lama," kata Asep. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved