Prof Atip Latipulhayat Jadi Wamen Dikdasmen, Ketua Persis Jabar: Mudah-mudahan Bisa Beri Kontribusi
Persis Jabar meyakini bahwa Prof H Atip mampu mengemban tugas dan amanah yang cukup berat itu.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Presiden RI, Prabowo Subianto telah menunjuk Prof H Atip Latipulhayat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, semalam.
Dia akan mendampingi Abdul Mu'ti sebagai Menteri Dikdasmen 2024-2029.
Prof H Atip Latipulhayat pernah mengenyam pendidikan S1 Hukum di Unpad. Kemudian, S2 di Monash University, Australia dengan mengambil prodi Magister Hukum.
Prof H Atip merupakan guru besar Unpad dan sudah mengajar di sana sejak 1993. Prof H Atip dikenal pula sebagai ulama dan tokoh dalam organisasi Islam, yakni Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis).
Baca juga: Sosok Atip Latipulhayat Guru Besar Unpad Jadi Wakil Menteri Pendidikan Kabinet Prabowo-Gibran
Ketua Persis Jabar, H Iman Setiawan Latief mengaku bersyukur atas dipilihnya Prof H Latif sebagai Wamen Dikdasmen dan telah dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Dia meyakini bahwa Prof H Atip mampu mengemban tugas dan amanah yang cukup berat itu.
"Mudah-mudahan dengan latarbelakangnya sebagai akademisi, penggiat dakwah, dan kemasyarakatan yang bisa memberikan kontribusi khususnya ke Mendikdasmen, dan tentunya pada pemerintahan Prabowo Subianto.
"Tingkat dasar dan menengah, masalah kualitas pendidikan menjadi permasalahan penting, misalnya masih ada kesenjangan kualitas antara daerah perkotaan dan pedesaan. Lalu, kurangnya infrastruktur karena masih banyak sekolah yang tak mempunyai fasilitas memadai, misalnya ruang kelas yang layak, perpustakaan, dan sarana teknologi informasi," katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/10/2024).
Selain itu, kurikulum yang masih dianggap kurang relevan dengan kebutuhan zaman, utamanya dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja juga diperlukan kembali diterapkannya pendidikan berbudi pekerti serta penambahan jam mengajar mata pelajaran agama.
"Tidak meratanya akses pendidikan, juga pendanaan pendidikan yang menjadi kendala tersendiri dan angka putus sekolah masih cukup tinggi, serta sistem penilaian yang terkadang mengabaikan aspek pengembangan karakter dan keterampilan siswa, termasuk beragamnya kualitas guru dan pendidik kami. Dan masih banyak lagi. Jadi, diharapkan dengan SDM yang ditunjuk pada Kabinet Merah Putih ini, khususnya yang mengurus pendidikan, bisa bekerja keras dan cerdas, supaya bisa menghasilkan anak bangsa yang lebih baik lagi ke depan," katanya.(*)
Momen Mikrofon Prabowo Mati saat Bahas Palestina di Sidang PBB, Dialami Pemimpin Dunia Lainnya |
![]() |
---|
Sosok dan Rekam Jejak Anggito Abimanyu Mundur dari Wamenkeu usai Jadi Ketua DK LPS Gantikan Purbaya |
![]() |
---|
Ada Cerita Masa Lalu Tak Mengenakkan Antara Prabowo dengan Djamari, Presiden Dinilai Lupakan Dendam |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 49 Menteri Kabinet Merah Putih setelah Reshuffle Terbaru, BUMN Masih Kosong |
![]() |
---|
Sosok Erick Thohir Menpora Baru Dilantik Presiden Prabowo, Rekam Jejak di Bisnis hingga Pemerintahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.