Nelayan Terjebak di Dermaga Sukabumi

Suami dan Anaknya Terjebak di Jembatan Dermaga di Sukabumi, Nurjanah Cerita Mereka Cuma Makan 2 Suap

Ihin dan Ijal, suami dan anak Nurjanah masih berada di ujung jembatan yang terputus akibat dihantam gelombang tinggi.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
m rizal jalaludin/tribun jabar
Nurjanah, istri dari nelayan yang turut terjebak di tengah gelombang, saat ini suami dan anaknya masih berada di ujung jembatam eks dermaga pasir besi di Tegalbuleud, Sukabumi. 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Nurjanah (45) warga Kampung Babakan Sirnasari, Desa Wangunjaya, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, hanya bisa pasrah menunggu suami dan anaknya yang turut terjebak gelombang tinggi di ujung jembatan eks dermaga tambang pasir besi milik PT. Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Ihin dan Ijal, suami dan anak Nurjanah masih berada di ujung jembatan yang terputus akibat dihantam gelombang tinggi.

Nurjanah mengatakan, suami dan anaknya pamit dari rumah untuk mancing di jembatan dermaga bekas tambang pasir besi tersebut, Selasa (15/10/2024) sore.

Sekira pukul 03.00 WIB, Rabu (16/10/2024) dini hari, Nurjanah mendapatkan kabar dari suaminya bahwa di lokasi terjadi gelombang pasang.

"Kemarin sore dia pamit mau mancing ke dermaga, udah kebiasaannya dia sering mancing, sekarang terjebak bersama rekan-rekannya di dermaga sana. Saya telepon semalam jam 3 itu katanya airnya udah naik, mau pulang katanya gak bisa, kejebak mah, katanya gitu," ujar Nurjanah kepada wartawan, Rabu (16/10/2024) sore.

Nurjanah mengatakan, suami dan anaknya bersama puluhan nelayan lain saat ini kelaparan di ujung jembatan yang terputus tersebut.

Baca juga: Kondisi 71 Nelayan Sukabumi yang Terjebak di Tengah Gelombang, Bertahan Hidup Makan Daun Singkong

"Dia sekarang membutuhkan bantuan dari pemerintah, tolong, mohon kepada petugas agar segera membantu suami saya dan anak saya, bersama kawan-kawannya karena mereka sudah kehabisan makanan, mereka kelaparan," ucap Nurjanah.

"Barusan aja saya tanya (lewat telepon) pak udah makan apa belum, katanya udah cuman dua suap semuanya, karena makanannya, persediaannya semua udah habis," jelasnya.

Penampakan jembatan yang terputus tempat nelayan terjebak di Sukabumi, tenda biru di penyangga bambu jadi tempat bertahan 71 orang nelayan.
Penampakan jembatan yang terputus tempat nelayan terjebak di Sukabumi, tenda biru di penyangga bambu jadi tempat bertahan 71 orang nelayan. (Istimewa)

Nurjanah menjelaskan, suaminya memang terbiasa mancing di jembatan dermaga tersebut.

 Namun, baru kali ini suaminya mengalami peristiwa terjebak gelombang pasang karena jembatan terputus.

"Itu airnya gak reda-reda itu ombaknya, putus jembatannya, memancing sering sih, tapi gak pernah kaya gini, baru kali ini, banyak 71 bersama suami saya itu katanya," kata Nurjanah.

Diketahui, gelombang pasang yang menerjang jembatan itu terjadi sekira pukul 06.00 WIB, pagi tadi.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved