Puluhan Warga Ciranjang Cianjur Alami Mual dan Pusing, Diduga Alami Keracunan Nasi Kotak

Puluhan orang dari dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Seorang warga diduga mengalami keracunan makanan saat di Puskesmas Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (7/10/2024) malam. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Puluhan orang dari dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan.

Mereka mengalaminya diduga setelah menyantap nasi kotak dalam kegiatan peringan hari besar Islam (PHBI). 

Berdasarkan informasi yang didapat kegiatan PHBI tersebut digelar di madrasah diniyah, lokasinya di Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Minggu (6/10/2024). 

Dokter piket Puskesmas Ciranjang, Bryan Rizaldi, mengatakan, jumlah warga yang mengalami gejala mual, muntaber, dan pusing serta menjalani perawatan di Puskesmas Ciranjang tercatat 38 orang pada Minggu malam.  

"Dari 38 korban diduga keracunan tersebut terdiri atas 28 anak-anak dan 10 lainnya merupakan orang dewasa," kata Bryan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/10/2024). 

Baca juga: Kasus Kekerasan Guru SMAN 2 Cianjur Terhadap Muridnya Dihentikan, Diselesaikan Lewat Musyawarah

Berdasarkan informasi dari warga, kata dia, terdapat korban lainnya yang masih di rawat di aula desa dan beberapa di antaranya di rujuk ke rumah sakit. 

"Rata-rata pasien yang menjalani perawatan di puskesmas menyebutkan, mereka mengalami gejala mual, pusing, dan muntaber seusai menyantap nasi boks dan acara kegiatan Maulid Nabi," katanya. 

Baca juga: KPU Kota Sukabumi Sudah Terima Kotak Suara dan Sarana Lainnya untuk Pilkada 2024

Pihaknya, kata Bryan, sudah mengambil sejumlah sampel makanan dan muntahan pasien untuk memastikan penyebab sejumlah warga tersebut diduga alami ketacunan. 

"Tadi dari dinkes juga turun ke lapangan. Kita akan uji laboratorium sampel tersebut untuk memastikan penyebab keracunan massal," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved