CERITA Warsilah dan Nuraeni Urus Bayi Kembar 5 di Indramayu, Biaya Sehari-hari Hanya Andalkan Warung

Memiliki anak kembar dua mungkin sudah biasa. Namun di Indramayu, sepasanga suami istri ini memiliki 5 bayi kembar sekaligus. 

Tribun Jabar/ Handika Rahman
Cerita Suka Duka Warsilah dan Nuraeni dan urus bayi kembar 5 di Indramayu. 

Namun, untuk biaya operasional ke rumah sakit, Warsilah mengaku harus selalu memutar otak.

Warsilah sendiri tinggal di sebuah desa yang letaknya diujung Indramayu dan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.

Dalam kesehariannya, ia merupakan seorang petani dan menyewa lahan sawah milik saudaranya untuk digarap.

Untuk menambah penghasilan, ia membuka warung di rumahnya. Sejak bayi A5 lahir, ia murni tidak bisa beraktivitas di luar rumah.

Ia dan Nuraeni harus menghabiskan waktu untuk mengurus kelima bayi kembar tersebut. Beruntungnya, ada tetangga yang mau secara sukarela ikut membantu pasangan ini.

Tetangga itu rutin datang setiap hari hanya untuk membantu mengurus bayi. Pertolongan itu sangat disyukuri oleh Warsilah dan Nuraeni.

Namun saat malam hari, hanya mereka berdua yang mengurus bayi, pasangan ini pun melakukan shif agar salah satunya bisa beristirahat. Namun tidak jarang pula keduanya harus bergadang sepanjang malam jika semua bayi menangis.

“Kalau malam memang suka nangis, apalagi bayi ke- 2, ke- 3, dan ke- 4. Kalau yang pertama dan terakhir anteng, tapi kalau lagi nangis ya mau gak mau berdua gak tidur ngurus bayi,”  

“Apalagi sekarang lagi kena flu semua,” kata Warsilah.

Baca juga: PJR Tol Cipali Ringkus Buronan Polda Jateng di KM 157, Dicegat Hendak ke Jakarta 

Karena kesibukan mengurus bayi ini, lanjut Warsilah, warung tersebut pun menjadi andalannya untuk mendapat pundi-pundi rupiah. 

Hanya saja, penghasilan dari warung itu tidak menentu. Terlebih saat ini warung sedang sepi.

Sedangkan kontrol kelima bayi kembar juga tetap harus berjalan termasuk kebutuhan lainnya seperti popok, susu, dan lain sebagainya.

Sewa Mobil untuk Kontrol Rutin

Warsilah menceritakan, untuk sekali kontrol ke rumah sakit, bisa menghabiskan biaya kurang lebih Rp 300-500 ribu. Mobil yang disewa sendiri memang tidak harus dibayar karena merupakan mobil siaga desa.

Namun, sopir yang mengantar hingga bensin menjadi tanggungannya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved