Pilkada Jabar 2024

Balas Kritik Dedi Mulyadi, Gita KDI: Kartu Jabar Bahagia Beri Akses Langsung ke Program Spesifik

Gita menekankan bahwa KTP memang memiliki peran penting sebagai identifikasi, namun tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

TRIBUN JABAR/Nappisah
Gita KDI Dikerubungi Emak Emak saat grebek Pasar Lembang pada Rabu (2/10/2024). 

TRIBUNJABAR,ID, BANDUNG - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Gitalis Dwi Natarina, menanggapi pernyataan Dedi Mulyadi yang mengkritik program “obral kartu” dalam pemilu dengan mengusulkan penggunaan KTP sebagai satu-satunya kartu yang diperlukan. 

Gita menekankan bahwa KTP memang memiliki peran penting sebagai identifikasi, namun tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Karenanya, pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina menerbitkan program Kartu Jabar Bahagia.

“KTP hanyalah alat identifikasi warga, sementara Kartu Jabar Bahagia kami adalah solusi nyata yang dirancang untuk langsung memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar Gita dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan Kamis, 3 Oktober 2024 malam.

“Kami tidak sekadar mengeluarkan kartu untuk administratif. Kartu Jabar Bahagia memberikan akses langsung ke program-program spesifik seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan penghargaan bagi guru ngaji, yang tidak bisa dicapai hanya dengan KTP," kata dia.

Gita menjelaskan bahwa Kartu Jabar Bahagia tidak dimaksudkan untuk menggantikan KTP, melainkan untuk melengkapi dan memperkuat layanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

“KTP tidak dapat menjawab kebutuhan spesifik masyarakat, seperti akses kesehatan yang lebih baik, insentif ekonomi, dan dukungan pendidikan bagi santri dan siswa,” kata Gita. 

“Kartu Jabar Bahagia didesain untuk memberikan manfaat langsung yang terukur bagi semua kalangan, dari guru ngaji, petani, hingga wirausaha muda," sambung dia.

Lebih lanjut, Gita juga menjelaskan bahwa Kartu Jabar Bahagia terintegrasi dengan sistem digital dan teknologi terbaru yang memungkinkan program-program kesejahteraan berjalan dengan lebih efisien dan transparan. 

“KTP tidak memiliki fitur untuk mendistribusikan program-program spesifik ini. Dengan Kartu Jabar Bahagia, kami dapat memberikan solusi yang lebih cepat, tepat, dan transparan bagi masyarakat,” tambah Gita.

Baca juga: Grebek Pasar Lembang, Calon Wakil Gubernur Jabar Gita KDI Dikerubungi Emak-Emak

Kesejahteraan yang Terukur dan Spesifik

Gita menegaskan bahwa Kartu Jabar Bahagia adalah bentuk nyata dari visi Jawa Barat Bahagia Lahir Batin yang ia usung bersama Acep Adang Ruhiat. 

“Setiap kartu yang kami luncurkan, mulai dari Kartu Keluarga Bahagia, Kartu Pendidikan Bahagia, Kartu Wirausaha Bahagia, hingga Kartu Insentif Guru Ngaji, memberikan solusi spesifik untuk masyarakat. Ini bukan tentang obral kartu, ini tentang menciptakan program yang berdampak langsung dan konkret bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat," papar dia.

Dengan demikian, Gita berharap masyarakat dapat melihat Kartu Jabar Bahagia sebagai simbol komitmen nyata pemerintah daerah dalam membangun kesejahteraan yang berkelanjutan, di mana setiap program yang diluncurkan memiliki tujuan yang jelas dan terukur, bukan sekadar tambahan administrasi. 

“Kami di sini untuk memberikan solusi bukan hanya identitas, apalagi rayuan gombal.” kata Gita.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengkritik peluncuran program melalui berbagai jenis kartu yang sering muncul setiap pemilu. Ia merasa cukup KTP jadi satu-satunya kartu yang dimiliki masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved