Perkembangan Terkini Kasus Keracunan Massal di Cianjur, Hanya 3 Orang yang Masih Dirawat

Tiga dari 58 warga di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami keracunan, masih dirawat di rumah sakit.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Dua anak yang mengalami keracunan saat menjalani perawatan di Puskemas Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, Senin (30/9/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Tiga dari 58 warga di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami keracunan, masih dirawat di rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, mengatakan, warga yang dirawat di Puskemas Sukaluyu telah pulih dan diizinkan pulang.

"Meksi sudah dinyatakan pulih dan sembuh, tapi mereka tetap dalam pengawasan oleh petugas kesehatan terdekat yaitu bidan desa dan puskesmas setempat," ucap Frida, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: 15 Korban Keracunan Massal di Cianjur Masih Dirawat di Puskesmas, 6 Orang dalam Pemulihan di RS

Sedangkan dari empat orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH), satu pasien anak masih mejalani perawatan. Tiga lainnya sudah dinyatakan pulang.

"Pasien anak yang masih dirawat di RSDH kondisinya juga sudah mulai membaik. Sedangkan dua orang yang dirujuk ke RSUD Cianjur kita belum menerima informasi lebih lanjut dari pihak RS," katanya.

Selai itu, Frida menyebutkan saat ini status kejadian luar biasa (KLB) di tingkat kecamatan telah dicabut karena sudah tidak ada warga yang mengalami keluhan atau gejala keracunan baru.

Baca juga: Sample Nasi Boks Tahlilan Diperiksa Dinkes Cianjur usai Puluhan Warga Cianjur Alami Gejala Keracunan

"Sebanyak 58 warga di dua kampung di Desa Panyusuhan tersebut mengalami keracunan dugaan sementara karena bakteri Escherichia coli atau E.Coli atau bisa juga dari bakteri salmonella," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan sejumlah sampel makanan dan air sumur yang digunakan untuk mencuci bahan makanan untuk memastikan penyebabnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved