Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Pemda Minta Bisa Berperan Lebih dalam Pengawasannya
Sejumlah kepala daerah menilai, pengawasan gizi pada Makan Bergizi Gratis (MBG) seharusnya tidak hanya dimonopoli pusat
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang di sejumlah wilayah menuntut adanya pengawasan lebih ketat. Selama ini, pengawasan gizi dan higienitas MBG masih didominasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sehingga ruang bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk terlibat lebih dekat masih sangat terbatas.
Sejumlah kepala daerah menilai, pengawasan gizi seharusnya tidak hanya dimonopoli pusat, salah satunya disampaikan Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Dia menegaskan, perlunya peran Pemda dalam memastikan kualitas gizi dan keamanan makanan MBG.
"Setiap dapur MBG memang sudah ada pengawas dan ahli gizi. Namun, nyatanya kejadian keracunan masih berulang. Pemda lebih tahu kearifan lokal, sehingga pengawasan dari hulu ke hilir akan lebih efektif bila dilibatkan," kata Lucky.
Baca juga: BGN Hentikan Operasional SPPG yang Sebabkan Ratusan Siswa di Cipongkor Bandung Barat Keracunan
Pakar gizi masyarakat, dr. Tan Shot Yen juga menilai pelibatan Pemda sangat penting. Menurutnya, BGN tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu yang sudah terbiasa mengelola sistem gizi di daerah.
"BGN terlalu eksklusif. Padahal, Puskesmas dengan fungsi kesehatan lingkungan (kesling) dan UKS bisa menjadi garda depan supervisi. Posyandu pun punya jaringan hingga akar rumput," kata Tan Shot Yen.
Dia menambahkan, pola kebijakan MBG yang terlalu top down akan sulit berjalan efektif.
"Kebijakan seharusnya digeser secara bertahap agar stakeholder di daerah mendapat wewenang lebih besar," katanya.
Tan Shot Yen mendorong agar BGN bersinergi dengan Kemendagri dan kementerian terkait, untuk membuka ruang kolaborasi hingga level daerah. Dengan begitu, dinas kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu bisa berperan aktif dalam sistem pengawasan dan monitoring MBG.(*)
Baca juga: BGN Hentikan Operasional SPPG yang Sebabkan Ratusan Siswa di Cipongkor Bandung Barat Keracunan
Ramai Video Menu MBG di Majalengka Dinilai Tak Layak, Penyelenggara: Porsi Disesuaikan Usia |
![]() |
---|
BGN Hentikan Operasional SPPG yang Sebabkan Ratusan Siswa di Cipongkor Bandung Barat Keracunan |
![]() |
---|
Fakta Baru Keracunan Massal Bandung Barat: Ditemukan Bulu dan Daging Membusuk pada Ayam Kecap MBG |
![]() |
---|
Aten Munajat Ingatkan: Spirit MBG Baik, Tapi Pengawasan Harus Lebih Ketat |
![]() |
---|
Kasus Keracunan Siswa, DPRD Jabar Dorong Dinas Kesehatan dan BGN Perkuat Sinergi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.