Pilkada Jabar 2024
Apa Kata Empat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar tentang Kampanye Hitam?
Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar itu, mendeklarasikan kampanye damai, bersama KPU Jabar di Jalan Laswi, Kota Bandung.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, berkomitmen menghindari kampanye hitam saat Pilkada serentak 2024.
Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar itu, mendeklarasikan kampanye damai, bersama KPU Jabar di Jalan Laswi, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024).
Dedi Mulyadi, calon Gubernur Jabar nomor urut empat mengaku tidak akan menggunakan robot untuk menangkal serangan isu hoaks saat kampanye di Pilgub Jabar 2024.
"Tim saya tidak pernah menggunakan robot, mengangkat hoax, isu SARA, malah kalau jujur-jujuran saya selalu korban dari isu agama dan isu SARA," ujar Dedi Mulyadi.
Mantan Bupati Purwakarta itu pun mendorong para pasangan calon agar tidak menggunakan akun robot di media sosial saat kampanye. Sebab, akun tanpa identitas dapat mencelakai nilai-nilai demokrasi di masyarakat saat ini.
"Ya, kalau jujur di media sosial jangan pakai akun robot, robot ini juga sama melakukan pembunuhan terhadap masyarakat seolah-olah ada orangnya, padahal tidak ada orangnya," katanya.
Baca juga: Berlangsung Selama 60 Hari, Berikut Jadwal Masa Kampanye Pilkada 2024 di Jawa Barat
Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut tiga, Ilham Akbar Habibie pun sepakat untuk melakukan kampanye dengan damai dan tidak menggunakan isu suku, agama dan ras (SARA).
"Kedamaian itu adalah asas yang penting sekali kalau negara kita, tidak damai tidak stabil dan itu tidak baik bagi kita semua," ujar Ilham.
Menurut Ilham, poin penting saat kampanye adalah menyampaikan gagasan kepada masyarakat, bukan menyebarkan informasi bohong atau hoax.
"Sudah kita sepakati dan kita tekankan di sini, tidak boleh ada hoax, politik uang, tidak ada boleh menggunakan SARA. Intinya, kita harus adil dan jujur, karena ini penting untuk berkampanye dan kehidupan bangsa dan negara kita kedepan," katanya.
Pun demikian dengan Ronal Surapradja, calon wakil Gubernur Jabar nomor urut dua. Menurutnya, pemimpin yang baik dihasilkan dari kompetisi yang baik.
"Jadi, kami berharap kompetisi yang terjadi selama dua bulan ini, harus kompetisi yang fair, yang sportif, yang sehat, benar-benar rakyat yang memilih dan tidak dengan cara-cara yang tidak baik, tidak sesuai dengan norma dan etika," ujar Ronal.
Ronal mengaku optimistis dapat terpilih sebagai Gubernur Jabar, jika kompetisinya berjalan dengan fair.
"Kalau itu sih, kami optimistis selama kompetisinya sekali lagi fair, sportif dan damai," katanya.
Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut satu, Gita Dwi Natarina pun sepakat dengan pasangan calon lainnya untuk mendukung kampanye yang damai, adil, dan bermartabat.
"Kami sangat menolak kampanye politik uang, kampanye hoax atau saling menjatuhkan," ujar Gita.
Jika semua pasangan calon dan tim suksesnya berkomitmen menjalankan kampanye damai, kata dia, maka Jabar akan mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kami yakin, ketika kampanye ini dengan bersih, jujur, adil serta bermartabat, Insya Allah masyarakat Jabar akan lebih bisa memilih pemimpin yang tepat, yang bisa membahagiakan masyarakat," katanya.
| Jadi Gubernur Terpilih Jabar, Dedi Mulyadi Dapat Ucapan dari Paslon Lain: Ahmad Syaikhu-Ilham Belum |
|
|---|
| Hasil Pilkada Jabar 2024, Rekapitulasi di Majalengka Disahkan, Dedi Mulyadi-Erwan & Eman-Dena Menang |
|
|---|
| Pangandaran jadi Daerah dengan Partisipasi Terbanyak di Pilgub Jabar 2024 |
|
|---|
| Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024: Om Zein-Abang Ijo dan Dedi Mulyadi-Erwan Kuasai Purwakarta |
|
|---|
| Lima Daerah di Jabar Berpotensi Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Penetapan-4-Pasangan-Calon-di-Pilkada-Jabar-2024-oleh-KPU-Jabar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.