Cerita Yuni Warga Garut Dikejutkan Gempa Sepulang dari Rumah Sakit, Dinding Rumah Retak Berjatuhan

Kejadian memilukan dialami oleh Yuni (40). Dia turut menjadi korban gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Yuni (40) warga Kampung Padaawas, Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, penyintas gempa bumi saat ditemui di kediamannya, Kamis (19/9/2024).  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kejadian memilukan dialami oleh Yuni (40). Dia turut menjadi korban gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Gempa yang berpusat di Kabupaten Bandung itu melanda pada Rabu (18/9/2024), pukul 09.41 WIB.

Yuni yang merupakan warga Kampung Padaawas, Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, dikejutkan dengan getaran gempa tidak lama setelah pulang dari rumah sakit. 

Guncangan gempa merusak hampir semua sudut rumah Yuni. 

Saat ditemui Tribunjabar.id, Yuni menceritakan detik-detik gempa bumi tersebut. Ia mengaku cukup histeris saat gempa tersebut terjadi. 

"Saya dan suami pas kejadian itu baru saja pulang dari rumah sakit, baru saja menidurkan anak saya yang sakit, tiba-tiba rumah bergetar kencang," ujar Yuni, Kamis (19/9/2024). 

Baca juga: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Sebut Gempa Bumi Bandung Berasal dari Sesar yang Belum Terpetakan

Ia menuturkan getaran gempa tersebut terjadi cukup lama. Dia pun menggendong kembali anaknya yang baru saja ditidurkan untuk dibawa keluar rumah.

Saat menyelamatkan diri, dinding bagian belakang rumahnya tiba-tiba ambruk. Hal itu membuatnya syok.

"Pas gendong anak keluar, dinding jatuh ambruk dan banyak debu, saya ucap istighfar berulang kali, ya Allah," ucapnya. 

Yuni menjelaskan, saat berhasil menyelamatkan diri, ternyata tetangganya pun mengalami hal yang sama. 

Tiga rumah di sampingnya mengalami kerusakan yang sama, dinding dan atap rumah berjatuhan. 

"Ya Allah masih ingat, saya masih ingat ngerinya, lantai dan tanah itu kelihatan bergoyang," ucapnya. 

Yuni menuturkan, saat ini ia sementara tidak berani berlama-lama berada di dalam rumah lantaran takut gempa susulan terjadi. 

Pasalnya rumah miliknya kini dalam kondisi rentan ambruk, hampir di setiap sudut bangunan terdapat retakan yang cukup besar. 

"Sementara kalau tidur malam sudah ada tempat, punya tetangga, disediakan juga tenda. Saya dan tetangga sementara ngungsi dulu di rumah tetangga lain yang aman," ucapnya.

Baca juga: Bakal Calon Wagub Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kabupaten Bandung, Ungkap Korban Masih Trauma

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat ada 1.238 bangunan rusak, terdiri atas 1.197 unit rumah, 21 tempat ibadah, dan 20 sekolah.

"Seribuan bangunan yang terdampak, kita saat ini masih mengklasifikasikan kategori kerusakannya, ringan, sedang atau berat," ujar Kepala BPBD Garut, Aah Anwar, kepada awak media, Kamis (19/9/2024). 

Ia menuturkan, pihaknya tengah fokus menyalurkan bantuan yang diperlukan para korban, salah satunya di kawasan paling terdampak yakni di wilayah Kecamatan Pasirwangi. 

Baca juga: Rumahnya di Bandung Barat Rusak karena Gempa hingga Retak, Susi Susanti Harapkan Bantuan Pemerintah

BPBD juga ungkapnya, telah mempersiapkan lokasi untuk dijadikan tempat pengungsian sementara di Desa Barusari. 

"Kita juga siapkan untuk pengungsian. Karena memang hasil pengamatan di lapangan ada banyak masyarakat yang riskan ketika kembali lagi ke rumah, khawatir ada gempa susulan," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved