Kebakaran Hutan dan Lahan di Majalengka Selama Agustus 2024 Meningkat Dibanding Bulan Sebelumnya

Luasan lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Majalengka pada Agustus 2024 meningkat menjadi 17,9 hektare.

Istimewa / Disdamkar Kabupaten Bandung.
ILUSTRASI - Siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah mulai ditetapkan Kabupaten Bandung seiring memasuki fenomena El Nino atau musim kemarau 2024. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Majalengka tampaknya semakin meningkat.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, pada Juli 2024 tercatat hanya empat kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, menurut dia, jumlah tersebut meningkat hingga lima kali lipat menjadi 20 kejadian kebakaran hutan dan lahan selama Agustus 2024.

"Kami mencatat, selama Juli 2024 luasan lahan yang mengalami kebakaran mencapai empat hektare," ujar Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Pramuka, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Rumah Terbakar di Dago, Belasan Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan, Tak Ada Korban

Ia mengatakan, luasan lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Majalengka pada Agustus 2024 meningkat menjadi 17,9 hektare.

Pihaknya mengakui, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut bakal bertambah, karena hingga kini wilayah Majalengka masih dilanda musim kemarau.

"Kami meminta peran aktif seluruh elemen masyarakat Kabupaten Majalengka untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Rezza Permana.

Rezza memyampaikan, rata-rata kebakaran lahan dan hutan itu disebabkan masyarakat yang hendak membersihkan lahannya dengan cara dibakar.

Namun, embusan angin di Kabupaten Majalengka yang relatif cukup kencang mengakibatkan api cepat membesar dan merembet ke lahan lainnya.

"Sebenarnya masyarakat sudah mengawasi pembersihan lahan ini, tapi faktor angin membuat api tidak terkendali," ujar Rezza Permana.

Baca juga: Truk Damkar Terguling saat Hendak Padamkan Kebakaran di Cianjur, Seorang Petugas Alami Luka-luka

Selain itu, kondisi pepohonan, dan dedaunan yang mengering akibat tidak turun hujan dalam waktu cukup lama seperti mendukung api untuk cepat membesar.

"Faktor angin ini memicu kobaran api yang tidak terkendali hingga merembet ke lahan lainnya dan mengakibatkan kebakaran," kata Rezza Permana.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved