Irum Rela Berdesakan demi Air Bekas Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon, Diyakini Berkah
Puluhan warga terlihat antusias berebut air bekas ritual Siraman Panjang yang berlangsung di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Puluhan warga terlihat antusias berebut air bekas ritual Siraman Panjang yang berlangsung di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Mereka berdesakan di sekitar bak kayu berukuran sekitar 3x3 meter, tempat di mana piring pusaka peninggalan Wali Sanga dicuci, Selasa (10/9/2024).
Piring tersebut akan digunakan dalam ritual Panjang Jimat, yang merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan.
Pantauan di lokasi menunjukkan, warga membawa berbagai peralatan, mulai dari ember berbagai ukuran, gayung, jeriken, hingga botol air mineral kecil dan besar, demi mengumpulkan air yang diyakini membawa berkah.
Saking semangatnya, beberapa warga bahkan rela basah kuyup karena harus berebut dengan yang lainnya untuk mendapatkan air bekas cucian tersebut.
Selain itu, beberapa di antara mereka juga terlihat mencuci muka terlebih dahulu sebelum menampung air dalam wadah yang mereka bawa, sebagai tanda menghormati tradisi ini.
Irum (59) yang datang dari Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengungkapkan, ini adalah pertama kali mengikuti tradisi tersebut.
Baca juga: Air Bekas Mencuci Piring Usia 6 Abad Jadi Rebutan, Keraton Kasepuhan Cirebon Gelar Siraman Panjang
"Saya sengaja datang ke sini untuk mengambil air bekas cucian piring pusaka. Katanya, air ini bisa membawa berkah," ujar Irum saat ditemui selepas berdesakan mengambil air, Selasa.
Irum mengaku sudah tiba di Keraton Kasepuhan sejak pukul 06.00 WIB, meskipun ritual baru dimulai pada pukul 07.30 WIB.
Ia rela datang lebih awal dan jauh-jauh dari rumahnya untuk mencari berkah dari Siraman Panjang.

"Baju saya sampai basah semua karena tadi berebut air. Tapi untungnya saya dapat satu ember kecil air untuk mandi anak dan cucu saya di rumah," ucapnya.
Tidak hanya Irum, Sarah (45) malah tak pernah absen mengikuti tradisi Siraman Panjang setiap tahun.
Meskipun jarak rumahnya jauh, ia mengaku rela datang agar bisa mendapatkan air yang dianggap membawa keberkahan.
"Airnya biasanya saya campur ke dalam bak mandi di rumah untuk dipakai mandi seluruh keluarga, supaya mendapat berkah," jelas Sarah.
Baca juga: Bakal Ada Kejutan Besar? Berikut Agenda dan Saksi Sidang PK Enam Terpidana Kasus Vina Cirebon Besok
Patih Anom, Pangeran Raja Nusantara, yang memimpin prosesi ritual Siraman Panjang, menyebut bahwa tradisi ini selalu menarik minat masyarakat.
Terutama karena mereka percaya bahwa air bekas cucian benda-benda pusaka peninggalan Wali Sanga tersebut membawa keberkahan.
"Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan air ini sangat tinggi setiap tahunnya, karena mereka meyakini air ini membawa keberkahan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW," kata Pangeran Raja Nusantara.
Ritual Siraman Panjang merupakan satu di antara tradisi tahunan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang puncaknya akan berlangsung pada 16 September 2024 bertepatan dengan tradisi Panjang Jimat.
Berlokasi di Bangsal Pungkuran, Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, prosesi Siraman Panjang dimulai dengan dikeluarkannya sejumlah benda pusaka seperti piring besar, piring kecil, guci, dan gelas. Benda-benda itu kemudian dibersihkan dengan penuh kehati-hatian oleh para abdi dalem yang berpakaian serba putih sambil melantunkan selawat.
Patih Anom, seusai ritual, menjelaskan bahwa benda-benda pusaka tersebut merupakan peninggalan Gusti Sinuhun, dan telah berusia hampir enam abad.
"Benda-benda ini, termasuk tujuh piring besar, 38 piring pengiring, dua guci, serta wadah mawar dan minyak wangi, nantinya akan digunakan dalam puncak acara Panjang Jimat, yang menggambarkan filosofi kelahiran manusia," ujarnya. (*)
TERUNGKAP Alasan Ayah Bejat di Cirebon Rudapaksa Anak Sendiri hingga Melahirkan |
![]() |
---|
Pemuda di Cirebon Nekat Curi Uang Kotak Amal Masjid, Beraksi Sebelum Subuh saat Situasi Sepi |
![]() |
---|
Remaja di Cirebon Tega Buang Bayi ke Bawah Jembatan, Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi |
![]() |
---|
Ayah Jahat di Cirebon Tega Rudapaksa Anak Kandung hingga Melahirkan, Beraksi sejak 2019 |
![]() |
---|
Guru yang Lakukan Tindakan Asusila kepada Murid SD di Cirebon Akhirnya Ditahan, Korbannya 5 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.