Surat Edaran Kesiapsiagaan Bencana Beredar, Puluhan Warga Bogor Batal Berwisata ke Pangandaran

Isi surat edaran itu di antaranya menyampaikan bahwa adanya ancaman gempa megathrust.

Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Tribun Jabar/ Padna
Suasana di Bibir Pantai Karapyak Kabupaten Pangandaran Jawa Barat 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Surat edaran tentang peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi telah membuat puluhan warga Kota Bogor membatalkan kunjungan wisatanya ke Pangandaran.

Dari surat yang diterima Tribun Jabar, Pemda Kota Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan surat edaran nomor 100. 3.4/4174 BPBD tentang peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi.

Isi surat edaran itu di antaranya menyampaikan bahwa adanya ancaman gempa megathrust.

"Dengan memperhatikan data hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya trend peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia dan adanya kemiripan Megathrust Nankai, Jepang dengan dua Megathrust yang ada di Indonesia," tertulis dalam surat tersebut.

Menindaklanjuti hal tersebut, Camat dan Lurah se-Kota Bogor dimohon bantuannya untuk menyiapkan langkah-langkah konkrit guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi.

Amin (40) seorang pengusaha travel lokal di kawasan wisata pantai Pangandaran mengaku, ada puluhan wisatawan yang menunda kegiatannya di Pangandaran karena mendapat surat dari BPBD setempat.

"Tentu, bagi kami para pelaku usaha di Pangandaran sangat rugi dengan kejadian ini," ujar Amin kepada Tribun Jabar di Pangandaran, Rabu (4/9/2024) siang.

Menurutnya, mereka yang membatalkan kegiatan di Pangandaran rencananya berangkat di pertengahan bulan September 2024 ini.

"Mereka dari Bogor, ada satu group yang kurang lebih ada sekitar 50 orang batal ke Pangandaran," katanya.

Akibat dibatalkan, tentu bukan hanya dirinya yang rugi tapi juga berdampak terhadap pelaku usaha lain di Pangandaran.

"Sebetulnya bukan saya saja, karena mereka kan ada paket wisata. Jadi, ke hotel dan catering makannya juga kita cancel, beberapa tempat wisata yang akan dikunjungi juga dibatalkan. Jadi, harusnya dapat untung tapi malah buntung," ucap Amin.

Baca juga: Mengenal Busur Sunda, Sumber Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 8, Pernah Terjadi 1994 dan 2007

Lebih lanjut surat tersebut menyatakan Camat dan Lurah se-Kota Bogor harus melakukan kegiatan pra bencana seperti: 

1. Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi. 

2. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di bawah meja. 

3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan. 

4. Membangun kontruksi rumah tahan terhadap goncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. 

5. Mencari informasi risiko gempa, Menyusun rencana evakuasi, menetapkan jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara. 

7. Merencanakan perkuatan rumah tahan gempa (retrofitting). 

8. Menyiapkan tas siaga bencana. 

9. Mengikuti media social resmi instansi terkait seperti, Instagram BMKG, Instagram BPBD Kota Bogor, Instagram BNPB, Instagram Pemerintah Kota Bogor.

Saat Bencana : 

1. Berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jenis kaca. 

2. Tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka. 

3. Hindari menggunakan lift dan eskalator, gunakan tangga darurat. 

4. Jangan berdiri dekat tiang, pohon/ sumber listrik/ gedung yang mungkin roboh. 

5. Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan. 

6. Apabila diperlukan, dapat menetapkan status keadaan darurat bencana dan membentuk Komando Penanganan Darurat Bencana. Koordinasi keadaan darurat bencana d menghubungi Pusdalops PB BPBD Kota Bogor di Nomor telepon Hp 088809112569. 

Pasca Bencana : 

1. Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. 

2. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran. 

3. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. 

4. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor. 

Selesai gempa bumi terjadi, pastikan beberapa langkah berikut : 

a. Bangunan yang terdampak aman untuk diakses/dihuni. 

b. Apabila ingin mendirikan tenda keluarga di sekitar rumah, hindari potensi tertimpa bangun.

c. Pastikan informasi dari sumber resmi dari BNPB, BMKG, ataupun BPBD. 

d. Jangan terpancing isu hoaks maupun meneruskannya ke orang lain. 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved