Bawaslu Jabar Libatkan Mahasiswa hingga Organisasi Keagamaan Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024

Mahasiswa, organsiasi kepemudaan, hingga organisasi masyarakat harus terlibat aktif dalam pengawasan Pemilihan Kepala Daerah

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) di Bandung, Rabu (4/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Mahasiswa, organsiasi kepemudaan, hingga organisasi masyarakat harus terlibat aktif dalam pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. 

Hal itu diungkapkan Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu RI, saat hadir dalam kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) di Bandung, Rabu (4/9/2024). 

Dalam kegiatan P2P ini, Bawaslu Jabar mengundang seratus peserta terdiri dari perwakilan organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan hingga organisasi keagamaan.

Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan para peserta dapat turut aktif bersama Bawaslu melakukan pengawasan.

Baca juga: Status PNS-nya Disorot Bawaslu di Pilkada Cimahi, DIkdik Suratno Tunjukkan SK Pengunduran Diri

"Kami harapkan P2P ini bisa menumbuhkan semangat untuk melakukan pengawasan di Pilkada kali ini," ujar Rahmat Bagja, Rabu (4/9/2024). 

Zacky Muhammad Zamzam, Ketua Bawaslu Jabar mengatakan, pengawasan Pilkada menjadi tanggung jawab bersama, sehingga dibutuhkan peran aktif dari masyarakat. 

"Kami sangat berkepentingan untuk melibatkan sebanyak-banyaknya kekuatan, diantaranya adalah kekuatan rekan civil society, rekan-rekan organisasi kepemudaan untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan pemilihan kepala daerah 2024 yang diselenggarakan secara serentak," ujar Zamzam. 

Sementara itu, Kordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, Nuryamah menambahkan, kegiatan ini secara khusus bertujuan untuk membentuk kader-kader partisipatif yang ikut andil mengawasi seluruh tahapan Pilkada serentak.

"Dengan keterbatasan kita, dengan keterbatasan SDM, kita sangat membutuhkan kader pengawasan ini untuk membantu dalam konteks pengawasan partisipatif di setiap tahapannya," ujar Nuryamah.

Dari kegiatan ini, kata dia, diharapkan peserta dapat menyampaikan kepada masyarakat di lingkungannya dan mampu melaporkan ketika ada temuan. 

"Ketika sudah ada temuan dan laporan, mereka pun ikut melakukan pemantauan ketika tahapan-tahapan tertentu, misalnya Hari Tenang, Pungut Hitung, Kampanye dan juga mereka mampu membuat seperti kajian khusus," katanya.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Kesehatan, 41 Paslon Kepala Daerah di Jabar Sehat & Bisa Bertarung di Pilkada 2024

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved