Kolaborasi IBK Binaan House of Hope dengan Mahasiswa PPG Unpas: Tampilkan Pertunjukan Musik Angklung
Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana musik angklung dapat menjadi alat untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kepercayaan diri.
"Yang kita lihat itu, pengenalan dan bermain angklung hanya ada di sekolah-sekolah, kita belum lihat, alat musik angklung ini dilakukan oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Mungkin ada, tetapi penampilan IBK dengan angklung itu jarang. Contohnya di kota Bandung itu hanya ada di SLBN C yang terletak di jalan Pakuan dan kita belum pernah melihat di tempat lain," papar Jani.
"Jadi, dengan dasar itu, kami punya acuan dan juga punya rasa kecocokan dengan IBK binaan House of Hope untuk bagaimana memperkenalkan angklung untuk IBK. Sebenarnya itu tantangan buat diri kita sendiri, kita bisa tidak, menerapkan melodi-melodi yang dimainkan dimana memainkan melodi tersebut butuh kefokusan, kemandirian juga, serta butuh anak-anak itu memiliki pemahaman bahwa alat apa yang dia pegang, tahu kapan memulai memainkan angklungnya. Juga kapan harus stop memainkannya," kata Ketua Citra Melodi tersebut menjelaskan.
Ia mengaku bahagia acara performance kolaborasi Angklung Peserta Pelatihan House of Hope dan Mahasiswa dari UNPAS bisa sukses terlaksana.
Bertempat di Caffe Shop, The Kamasan Jalan Halmahera No. 4 Bandung, yang diikuti oleh IBK House of Hope sebanyak 10 peserta yakni, Eiben, Vania, Ibnu, Melita, Christabella, Darrian, Jenny, Jane, Karlina, dan Marten) berlangsung dengan baik.
Hal ini tak terlepas berkat kerja sama permainan angklung yang dilakukan oleh Asyifa Rafsanjani, Meilani, Cita, Nofi, Wulan, Fikra, Nancy, Fadila, Resti, dan Mita begitu indah serta memukau.
Tak heran banyak tanggapan dari acara tersebut, ada yang mengatakan betapa pemain begitu sangat antusias dan semangat.
Jani tidak menyangka bakal sebagus ini dan bahkan teman-temanya juga punya feed back yang sama atas penampilan dari IBK House of Hope. yakni bagus sekali.
Ia memperhatikan apa yang dilalui ketika melatih IBK, hasilnya sangat berbeda dimana masih banyak kesalahan dan kurang focus.
Tetapi, saat penampilan tadi, anak-anak IBK tadi sangat focus dan mereka totalitas sekali.
"Performa IBK jadi bagus, bisa jadi, karena mereka memiliki acuan pada awalnya, dan setelah ditampilkan banyak yang menonton, akhirnya mereka terpicu dan tampil bersemangat,"katanya,
Mahasiswa program S2 PPG Unpas ini memberikan pesan untuk masyarakat agar tidak memandang sebelah mata IBK karena mereka punya bisa punya keistimewaannya masing-masing.
Walau para IBK memiliki keterbatasan tetapi keterbatasan itu tidak menjadi penghalang untuk berkembang, atau menjadi penghalang mereka tidak bisa melakukan hal seperti yang manusia normal lakukan.
Anak-anak IBK tersebut bisa kuasai angklung dengan cara mereka masing-masing.
Artinya, yang diperlukan oleh IBK sebetulnya adalah kepercayaan dari orang-orang saja kepada mereka bahwa mereka pun mampu.
Karena itulah, pihaknya berharap kolaborasi ini masih bisa terjalin.
Demo Serentak 1 September, Sebagian Sekolah di Kota Bandung PJJ, Cimahi Berjalan Normal |
![]() |
---|
Sosok Eliano Reijnders, Bintang Timnas Indonesia Gabung Persib Bandung, Dikontrak 2 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Andrew Jung, Pemain Prancis Pertama Gabung Persib Bandung, Jejak Kariernya Mentereng |
![]() |
---|
ITB Tetapkan Perkuliahan Secara Daring untuk Seluruh Kampus Mulai 1 Hingga 5 September 2025 |
![]() |
---|
Disdik Jabar Pastikan Sekolah Tetap Belajar Seperti Biasa, PJJ Hanya Parsial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.