Berita Viral

Kisah Penjual Tisu Idap Penyakit Langka, Dagang Pakai Kursi Roda, Anaknya yang SD Tukang Ngarit

Demi bertahan hidup seorang pria di Tasikmalaya, Jawa Barat tetap berjualan tisu menggunakan kursi roda rusak, viral di media sosial.

Instagram @sayaphati
Demi bertahan hidup seorang pria di Tasikmalaya, Jawa Barat tetap berjualan tisu menggunakan kursi roda rusak, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Demi bertahan hidup seorang pria di Tasikmalaya, Jawa Barat tetap berjualan tisu menggunakan kursi roda rusak, viral di media sosial.

Pria lanjut usia itu kerap disapa Pak Eman, kisahnya viral setelah dibagikan Instagram @sayaphati, beberapa waktu lalu.

Dalam video yang diunggah, Pak Eman terlihat duduk di kursi roda yang ternyata milik tetangganya.

Pria itu terlihat begitu kurus, ia membawa satu keranjang berisi tisu.

Pilunya, kursi roda yang dipakainya untuk mencari nafkahnya itu terlihat rusak.

Baca juga: Viral Motor 250 CC dan mobil 1.400 CC ke Atas Tak Boleh Beli Pertalite, Ini Faktanya

"Malam itu kami sedang menunaikan Sholat magrib di salah satu jalan provinsi daerah Tasik, kami melihat ada penjual Tisu duduk di kursi roda.. kami perhatikan badanya kurus sekali nyaris terlihat hanya kulit dan tulang," tulis akun @sayaphati, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (31/8/2024). 

Ketika menggerakan kursi roda yang digunakannya, Pak Eman pun terlihat begitu kesakitan. 

Bahkan, ketika mengambil tisu pun ia nyaris tidak ada tenaga. 

Hal itu pun membuat para pembeli membawa tisunya sendiri karena tidak tega.

"Saat kami perhatikan , untuk menggerakan tanganya saja ia sangat kesakitan dan saat menggapai tisu tanganya pun tak ada tenaga. Tak jarang pembeli mengambil tisu ya sendiri krn tak tega ia begitu kesakitan," lanjutnya.

Biasanya, Pak Eman berjualan diantar oleh anaknya sebelum sekolah.

"Pak Eman biasa berjualan di mesjid dari jam 4 sampai habis isya di antar anaknya. Karna anaknya dari pagi sampe siang sekolah," lanjutnya.

Bahkan, anaknya yang berusia 10 tahun itu pun menjadi tulang keluarga. 

Setiap habis sekolah, anaknya langsung bekerja serabutan.

"Pak Eman biasa berjualan di mesjid dari jam 4 sampai habis isya di antar anaknya.. Karna anaknya dari pagi sampe siang sekolah lanjut menjadi buruh arit dan menjadi pesuruh ( anaknya sdh 10 tahun jd tulang punggung keluarga meski masih kecil)," sambung pengunggah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved