Doa Harian

Jadwal Rebo Wekasan di Bulan Safar 2024, Lengkap Amalan dan Doa yang Bisa Dibaca, Berikut Hukumnya

Sebelum bulan Safar 2024 berakhir, sebagian umat muslim menyambut Rebo Wekasan, berikut jadwal lengkap dengan amalan doa yang bisa dibaca dan hukumnya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Surya.co.id
Jadwal Rebo Wekasan di Bulan Safar 2024, Lengkap Amalan dan Doa yang Bisa Dibaca, Berikut Hukumnya 

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad saw dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad saw dan keluarganya serta sahabatnya.

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr (Allah), wahai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Zat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, wahai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan: Kun fayakun, Wahai yang Zat yang tidak terikat waktu, wahai Zat yang abadi, wahai Zat yang menciptakan segala sesuatu, wahai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, wahai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Zat pemilik ‘Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kau kehendaki.

Ya Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayang-Mu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang.

Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh mahlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua mahluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu wahai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua.”

Baca juga: Doa-doa di Malam Rebo Wekasan, Termasuk Doa Tolak Bala Lengkap dengan Artinya, Dibaca Petang Ini

Hukum Rebo Wekasan 

Karena bagian dari tradisi yang tak terdapat sumber dalil dari hadis, sebagian besar ulama menegaskan hukum rebo wekasan adalah bid’ah.

Kini, tradisi Rebo Wekasan juga mengalami perubahan.

Biasanya tradisi ini dilakukan NU seperti salat sunah lidaf’lil bala (tolak bala), namun kini sejumlah kalangan ulama menyarankan tidak lagi diniatkan.

Namun, disarankan untuk mengerjakan salat sunah biasanya, seperti rawatib atau salat malam.

Meski begitu ada juga masyarakat mempertahankan menggelar Rebo Wekasan sebagai tradisi semata.

Di sisi lain, soal keyakan Bulan Safar sebagai bulan sial pernah dibahas Rasulullah SAW.

Sebagian masyarakat meyakini Bulan Safar penuh dengan kesialan dan malapetaka.

Keyakinan tersebut sudah ada sejak zaman Nabi yang tersebar di Bangsa Arab dan sebagai kebiasaan orang jahiliyah.

Sementara diketahui meyakini Safar sebagai bulan sial disebut sebagai jenis khurafat atau mitos.
 
Bahkan di Indonesia sendiri, anggapan Bulan Safat sebagai bulan sial pun masih ada diyakini sebagian masyarakat.

Seperti munculnya khurafat dan keyakinan lainnya seperti menghindari pernikahan, aqikah dan bepergian saat Bulan Safar

Meski begitu, anggapan Safar sebagai bulan sial orang jahiliyah dan Bangsa Arab tersebut telah dibantah Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved