Hadapi Isu Megathrust, BPBD Pangandaran Siaga 24 Jam Tiap Hari, Pastikan Pendeteksi Gempa Berfungsi

Di Kabupaten Pangandaran sendiri ada 5 early warning system yang dipasang di pinggiran pantai. Termasuk di wilayah Kecamatan Pangandaran.

Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
PVMBG Badan Geologi
Zona penunjaman Busur Sunda dengan beberapa kejadian gempa bumi magnitudo besar 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mengakui sudah melakukan mitigasi terkait ancaman gempa dan tsunami yang bersumber dari megathrust.

"Kantor BMKG yang ada di Jawa Barat sudah membantu kita dengan adanya Early Warning System," ujar Untung Saeful Rokhman Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran kepada Tribun Jabar di kantornya, Jumat (23/8/2024) siang.

Sistem kerja Early Warning System atau yang dikenal dengan Sistem Peringatan Dini tersebut menampung informasi dari dasar laut apabila terjadi gempa.

"Nanti langsung termonitor oleh satelit dan langsung tersampaikan ke kantor BMKG dan nantinya merilis sebuah informasi," katanya.

Di Kabupaten Pangandaran sendiri ada 5 early warning system yang dipasang di pinggiran pantai. Termasuk di wilayah Kecamatan Pangandaran.

"Nah, kita juga selalu edukasi atau uji coba early warning system itu setiap tanggal 26," ucap Untung.

Baca juga: Mengenal Busur Sunda, Sumber Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 8, Pernah Terjadi 1994 dan 2007

Artinya, pihaknya mempunyai kesiapsiagaan di saat ada informasi yang tentunya harus disampaikan kepada masyarakat.

"Dan Pusdalops di kita standby 1 kali 24 jam secara terus menerus dan menerima informasi dari pusat layanan di BMKG untuk selanjutnya disampaikan informasi itu kepada masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat mulai pengunjung atau wisatawan yang hendak bermain ke Pangandaran untuk santai-santai saja. 

"Insyaallah, aman. Yang namanya bencana itu bukan kita yang menginginkan tapi itu kehendak Allah SWT," ucap Untung.

Menurutnya, manusia tidak bakal tahu kapan terjadinya bencana dan dimana terjadinya bencana alam tersebut.

"Intinya, mitigasi dan kewaspadaan kita dalam menghadapi bencana itu yang lebih harus kita matangkan dalam diri kita dan diri masyarakat," katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved