Alun-alun Kota Bandung Sementara Ditutup untuk Pengunjung, DPKP Ungkap Alasannya

Rumput sintetis di Alun-alun Bandung dinilai sudah tidak layak digunakan karena umurnya sudah memasuki batas maksimal sehingga harus diganti.

|
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Dok. Pengunjung berswafoto sambil bersantai di lapangan rumput sintetis Taman Alun-Alun Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kota Bandung dan pendatang sementara tidak bisa menikmati kenyamanan wisata kota Alun-alun Kota Bandung.

Pasalnya untuk sementara Alun-alun Kota Bandung ditutup untuk umum.

Hal ini karena bagian rumput sintesis Alun-alun Kota Bandung bakal diganti.

Baca juga: BMKG Sebut Belum Ada Ilmuwan yang Bisa Prediksi Terjadinya Gempa Megathrust, Tapi Potensinya Ada

Rumput sintetis di Alun-alun Bandung dinilai sudah tidak layak digunakan karena umurnya sudah memasuki batas maksimal, sehingga dalam waktu dekat ini akan segera diganti.

"Rumput sintetis sudah mencapai umur teknisnya, jadi perlu dilakukan penggantian karena cukup berbahaya," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, Kamis (15/8/2024).

Ia mengatakan, penggantian rumput sintetis tersebut dilakukan semata-mata demi kenyamanan dan keamanan masyarakat yang ingin menikmati kawasan Alun-alun Bandung.

Proses penggantian rumput sintetis itu, kata Rizki, membutuhkan waktu selama tiga bulan sesuai kontrak dengan pihak pengembang dan untuk pengerjaannya ditargetkan rampung pada akhir November 2024 nanti.

"Sementara ini tahap pertama, kita akan perbaiki dulu rumput, tahap keduanya nanti tahun 2025, itu baru penataan sekitar (alun-alun) yang akan menuju akses ke arah Masjid Agung maupun ke arah perpustakaan," katanya.

Baca juga: Kisruh Gerindra di Pilkada Indramayu, Ini Penyebab PAC dan DPC Ancam akan Tanggalkan Seragam Partai

Ia mengatakan, anggaran penggantian rumput sintetis dan penataan kawasan Alun-alun Bandung tahap yang pertama tersebut menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bandung.

"Untuk tahap pertama pagunya sekitar Rp 2,8 miliar, itu kalau tidak salah ya tergantung hasil kontrak," ucap Rizki.

Selama proses penggantian rumput sintetis, pihaknya meminta masyarakat untuk maklum dan tidak memaksa datang ke kawasan Alun-alun Bandung karena selain dilarang digunakan akan banyak mobilisasi kendaraan logistik di lokasi.

"Itu perlu mobilisasi angkutan itu dan segalanya, ada pembongkaran segala macam. Jadi itu juga berbahaya kalau misalnya itu masuk ke situ, sementara tidak bisa diakses," katanya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved