Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Ditertawakan Penasihat Kapolri, Kesaksian Ismail Ngaku Lihat Kecelakaan Eky dan Vina Tak Ada Bukti

Pantas ditertawakan Penasihat Ahli Kapolri, kini kesaksian Ismail diduga berbohong setelah keterangan saksi lain menguak fakta berbeda.

Editor: Hilda Rubiah
Kolase TribunBogor
Ditertawakan Penasihat Kapolri, Kesaksian Ismail Ngaku Lihat Kecelakaan Eky dan Vina Tak Ada Bukti 

TRIBUNJABAR.ID - Pantas ditertawakan Penasihat Kapolri, kini kesaksian Ismail diduga berbohong setelah keterangan saksi lain menguak fakta berbeda.

Belakangan ini saksi baru kasus Vina bernama Ismail muncul ke publik.

Ia mengungkap kesaksian mengaku melihat kecelakaan yang diduga dialami Eky dan Vina pada 2016 silam.

Ismail mengaku di malam kejadian dirinya melihat pasangan muda-mudi kecelakaan di Jembatan Talun.

Baca juga: Muncul Saksi Baru Kasus Vina Ungkap Kesaksian yang Dinilai Paling Masuk Akal, Dedi Mulyadi Merinding

Ismail mengingat kejadian itu karena malam itu dirinya baru pulang mengantar anak angkatnya melamar seorang wanita di Cirebon.

Saat itu Ismail dan anaknya, Purnomo mengaku sebagai orang yang menyaksikan detik-detik kejadian.

Ismail dan Purnomo melihat motor yang dikendarai Eky menyerempet trotoar.

Eky disebut terpental ke tiang lampu usai sebelumnya sempat standing.

Namun, kesaksian Ismail tersebut ditertawakan Penasihat Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi soal ceritanya terkait kasus Vina Cirebon tersebut,

"Kemarin Pak Dedi menemukan saksi yang melihat bahwa dia (Eky) standing, ini kan baru muncul sekarang, dulu ini enggak pernah ada," kata Aryanto dikutip dari tvOneNews.

Menurut Aryanto, jika keterangan Ismail ini diajukan sebagai bahan di Peninjauan Kembali (PK), ma tidak akan kuat.

Sebab hal itu hanya sebatas kesaksian dan tidak ada buktinya.

"Karena tidak didukung dengan data yang valid, hanya keterangan saksi," tandasnya.

Kini orang yang jadi saksi untuk mendukung kebenaran cerita Ismail dan Purnomo pun justru mengurai fakta berbeda.

Saat ditemui Dedi Mulyadi, Yeni wanita yang dilamar Purnomo ternyata tidak ada di Cirebon pada 27 Agustus 2016.

Yeni mengaku kalau dirinya sudah bekerja di Malaysia sejak 16 Juni 2016.

Bahkan Yeni mengaku memiliki bukti berupa paspor dan surat-surat lainnya.

Yeni pun kini memutuskan hubungannya dengan Purnomo karena tak mau terseret kasus Vina.

Ternyata Purnomo pun tidak jujur soal Yeni kepada Dedi Mulyadi.

Baca juga: Detik-detik Dugaan Kecelakaan Vina dan Eky di Cirebon Menurut Ismail, Motor Ngebut hingga Standing

Purnomo dan Ismail sejak awal tidak mengatakan kalau Yeni sudah bekerja di Malaysia saat mereka datang untuk melamar.

Saat dicecar oleh Dedi Mulyadi, keduanya baru mengaku kalau saat itu Yeni tidak ada.

"Waktu dilamar itu Yeni nya ada gak?," tanya Dedi Mulyadi.

"Gak ada pak," kata Purnomo.

Padahal sebelumnya Purnomo sempat mengaku membelikan nasi bungkus untuk Yeni, ibunya Yeni, dan adiknya Yeni.

Bahkan saat datang ke toko tempat membeli kue, ternyata toko itu baru buka tahun 2023.

Kini, Ismail dan Purnomo hanya punya satu bukti lagi untuk menguatkan keterangannya.

Bukti itu berupa buku catatan di hotel tempat keduanya menginap.

"Nanti saya ingin lihat bagaimana daftar di hotel itu," kata Dedi Mulyadi.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pantas Ditertawakan Penasihat Kapolri, Ismail Tak Punya Bukti, Yeni Ada di Malaysia Saat Kejadian

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved