Pasien Cuci Darah Perlu Penanganan Tepat, Perawat Dialisis Terus Tingkatkan Kompetensi
Kasus penyakit ginjal penderitanya terus meningkat dan kini tak lagi diominasi orang dewasa karena remaja bahkan anak-anak sudah ada yang terkena
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dialisis atau cuci darah adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh sesorang yang memiliki riwayat penyakit ginjal stadium akhir (penyakit ginjal kronis).
Kasus penyakit ginjal penderitanya terus meningkat dan kini tak lagi diominasi orang dewasa karena remaja bahkan anak-anak sudah ada yang terkena penyakit ini dan harus rutin menjalani dialisi atau cuci darah.
"Pasien yang menjalani cuci darah ada peningkatan, bahkan mereka yang usianya masih belasan tahun juga sudah ada yang harus menjalani cuci darah," kata Dadang Ginanjar S, Kep.,Ners, perawat Dialisis yang juga Ketua Panitia PITWIL IPDI Jabar 2024 pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Wilayah Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Provinsi Jawa Barat di Bandung, Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Sosok Yassir, Jalani Cuci Darah 900 Kali Karena Gagal Ginjal,Sempat Ingin Pulangkan Istri ke Ortunya
Menurut Dadang, pasien yang menjalani cuci darah karena menderita penyakit ginjal yang dipicu oleh berbagai hal.
Disinggung soal gaya hidup, Ia mengakui gaya hidup saat ini seperti tidak menjaga pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak sehat menjadi salah satu pemicun orang terkena penyakit ginjal.

Melihat fenomena ini, maka salah satu garda terdepan untuk membantu pasien menjalani cuci darah adalah para perawat dialisi.
Baca juga: Di Purwakarta Ada 446 Pasien Gagal Ginjal, IDI Catat Terbanyak Disebabkan Hipertensi dan Diabetes
"Perawat dialisi memiliki peran yang sangat penting untuk penanganan cuci darah, karena proses ini ada prosedur yang tidak semua perawat bisa melakukannya," kata Dadang.
Perawat dialisis harus memiliki keahlian atau kompetensi dalam penanganan cuci darah karena itu perawat yang sudah ditetapkan sebagai perawat dialisis adalah mereka yang sudah mengantongi keahlian yang diperolehnya melalui pelatihan khusus.
"Semua perawat dialisis sudah terlatih dan kompeten untuk membantu menangani cuci darah pada pasien," katanya.
Belum lagi, para perawat harus bisa mengoperasikan mesin cuci darah yang memang membantu proses hemodialisi.
"Karena itu perawat dialisis juga terus di update pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani cuci darah mengikuti perkembangan teknologi dan pengetahuan," kata Dadang.
Baca juga: Viral, Kisah Riri Robiani Temani Suami 900 Kali Cuci Darah karena Gagal Ginjal,Kesetiaannya Disoroti
Untuk itulah, para perawat dialisis yang tergabung dalam IPDI juga secara rutin menggelar acara salah satunya Pertemuan Ilmiah Tahunan Wilayah Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Provinsi Jawa Barat ini.
Pada kegiatan kali ini mengusung tema "Peran Perawat dalam Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Layanan Dialisis.
Kegiatan ilmiah ini digelar dalam upaya meningkatkan dan menjaga kompetensi perawat dialisis dan mengikuti perkembangan IPTEK diranah dialisis.
Menurut Dadang, masalah aksesibilitas layanan dan masalah klinis pada pasien dialisis serta penanganannya terus menjadi perhatian pemerintah dan para ahli di tim dialisis saat ini.
Perawat dialisis adalah ranah keperawatan yang memberikan ruang luas kepada profesi keperawatan dalam mengaplikasikan profesionalitasnya, kondisi ini menjadi tantangan bagi perawat dialisis untuk selalu menjaga, mengembangkan dan berinovasi untuk menghasilkan pelayanan yang terbaik dengan kajian literatur yang mumpuni.
Kegiatan PITWIL adalah kegiatan ilmiah yang menyajikan berbagai materi terkait dialisis dan kebijakan pelayanannnya.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan baik pengetahuan kesehatan secara umum maupun khusus yakni seputar dialisis juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para perawat dialisis.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda diantaranya diskusi tentang "Terapi Pengganti Ginjal pada Anak: Komplikasi Jangka Panjang" dan diskusi tentang "kesiapsiagaan Unit Dialisis dalam Menghadapi Bencana.
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI)
IPDI Jabar
gagal ginjal
hemodialisa
hemodialisis
cuci darah
dialisis
ginjal
Tribunjabar.id
ITB Tetapkan Perkuliahan Secara Daring untuk Seluruh Kampus Mulai 1 Hingga 5 September 2025 |
![]() |
---|
Disdik Jabar Pastikan Sekolah Tetap Belajar Seperti Biasa, PJJ Hanya Parsial |
![]() |
---|
Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jawa Barat Serukan 7 Pernyataan Sikap! |
![]() |
---|
Prof Didi Turmudzi Kembali Pimpin PB Paguyuban Pasundan Periode 2025–2030 |
![]() |
---|
Kolaborasi Wakaf Salman dan Mandiri Amal Insani Jabar Bangun MCK di Desa Bayongbong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.