Marak Kasus Cuci Darah Pada Anak, Ini Penjelasan Dokter RSHS Bandung Sekaligus Tips Mencegahnya
Kasus cuci darah pada anak ada kecenderungan meningkat. Banyak informasi di masyarakat biasanya karena banyak mengonsumsi manis, garam, dan lainnya.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Namun, sebetulnya tidaklah demikian.
"Apabila pola makan dan pola hidup kita salah, maka dalam jangka panjang bisa mengakibatkan penyakit yang beresiko ginjal kronik, misal hipertensi, diabetes, yang mengharuskan orang dewasa cuci darah karena ginjal kronik," katanya
Sedangkan untuk anak, sebetulnya penyakit ginjal kronik yang memerlukan cuci darah seumur hidup dibagi dalam dua katagori, tergantung usia saat dia terkena ginjal kroniknya.
Jika terkena di usia lima tahun, kata Prof Dany, umumnya terjadi karena kelainan struktur saluran kemihnya, misal ada sumbatan di saluran kemih.
"Tapi, jika usia di atas lima tahun umumnya sering bocor ginjal yang penyebabnya paling sering ginjal kronik pada anak. Dari waktu ke waktu jumlahnya sebenarnya segitu saja angkanya. Sebab, penyakit ginjal kronik yang perlu cuci darah pada anak utamanya disebabkan adanya kelainan struktur pada kemih atau bocor ginjal. Setiap tahun perubahan angka itu sedikit sekali," ujarnya.
Dari tahun ke tahun, penyakit akibat konsumsi junkfood, makanan manis dan asin melalui tahapan panjang, dimulai hipertensi dahulu, kemudian diabetes, lalu obesitas yang beresiko pada ginjal kronik, sehingga prosesnya bisa puluhan tahun untuk ke ginjal kronis.
"Umumnya saat ini usia di atas lima tahun banyaknya alami bocor ginjal yang penyebabnya pun tak diketahui. Padahal, awalnya si anak itu sehat. Maka, lihatlah dari usia si anak terkena ginjal kroniknya, bila usia 4-6 tahun itu masih bagus ketika setelah diobati, dan jika di atas enam tahun potensinya kurang bagus," katanya.
Sementara itu Staf Divisi Nefrologi, dr Ahmedz Widiasta, menyebut angka kasus anak dengan ginjal kronik yang mengharuskan cuci darah rutin sekitar 10-20 anak per bulan.
Beberapa dari pasien itu telah dirujuk ke rumah sakit daerah terdekat untuk menjalankan cuci darah.
"Beberapa anak itu sudah diubah menjadi cuci darah melalui selaput perut sehingga bisa dilakukan di rumah. Dan hanya sekali ke rs untuk ambil cairan atau obat,"
"Untuk gangguan ginjal yang tiba-tiba terjadi padahal awalnya sehat itu setiap bulan tak bertambah signifikan," katanya.
Ahmedz pun memberikan tips mencegah ginjal kronik pada anak-anak, meski sebetulnya cukup dengan menu gizi seimbang dan memantau terus sedari anak.
Tips Cegah Ginjal Kronis
1. Anak harus berdaya aktif alias tak boleh mager. Sejak kecil anak harus dididik untuk melakukan hobi yang bergerak.
2. Anaka harus kontrol tekanan darah. Utamanya ketika menginjak usia 3 tahun, karena biasanya didapatkan stadium awal dari tekanan darah dan bagus harapannya.
3. Penggunaan garam dibatasi dengan memulai biasakan tak berlebih.
4. Monitoring gula darah untuk anak.
5. Monitoring fungsi ginjal dengan terpantau melalui urin rutin dan pemeriksaan darah. (*)
Jaga Rem Motor Tetap Optimal, Begini Caranya |
![]() |
---|
RSHS Bandung Beralih dari Energi Solar ke Gaslink untuk Dukung Operasionalnya |
![]() |
---|
TIPS Cara Memulihkan Akun WhatsApp Saat Kehilangan HP, Segera Lakukan Langkah Ini |
![]() |
---|
Tips Aman Mendahului untuk Pengendara Motor, Jangan Asal Gas |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Dokter Perkosa Penunggu Pasien di RSHS, Berkas Priguna Sudah Dilimpahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.